Gunung bawah laut di Indonesia kembali ditemukan lagi nih, Sob. Kali ini gunung bawah laut ditemukan oleh sejumlah peneliti di daerah perairan laut Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT). Totalnya ada 29 gunung bawah laut, loh!
Lebih detailnya, ke-29 gunung bawah laut ini berhasil ditemukan oleh gabungan peneliti dan akademisi dari universitas di Indonesia bersama Pushidrosal, terdiri dari Mayor Laut (P) Danar JP selaku Kadepsur KRI Spica-934 Pushidrosal, Dr. Anindya Wirasatriya dari Universitas Diponegoro.
Selanjutnya ada Dr. Astyka Pamumpuni dari Institut Teknologi Bandung, Ashari Wicaksono dari Universitas Madura, Dr. Eng, Masita Dwi dari Universitas Indonesia, dan Dr. M. Aldila Syariz dari Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.
Berdasarkan penuturan yang dikutip Antara via Good News From Indonesia, Komandan Pushidrosal Laksamana Madya TNI Nurhidayat menyampaikan bahwa puluhan gunung tersebut ditemukan saat ia bersama pihaknya sedang menggelar ekspedisi “Jala Citra-3 2023 Flores”. Penjelajahan bawah laut ini dilakukan sekitar tiga bulan lamanya di NTT.
Dari hasil penelitian terhadap ke-29 gunung bawah laut di Flores ini menunjukkan tak ada tanda-tanda gelembung yang muncul. Jadi, dengan ini belum diketahui lebih pasti keseluruhan gunung tersebut, mana yang aktif dan mana yang sudah nggak aktif.
Walaupun belum ada tanda-tandanya, tim peneliti tetap menemukan kepingan bukti gunung tersebut. Termasuk ditemukannya coral selama penelitian dengan menggunakan KRI. Batu-batuan yang ditemukan di puncak gunung ini sudah diambil.
Kemudian sampel dari batu-batuan gunung bawah laut ini dibawa ke Badan Geologi di Bandung untuk diperiksa lebih lanjut mengenai status dari gunung-gunung tersebut.
“Masyarakat tidak perlu takut dengan gunung-gunung yang ada ini, walaupun pernah terjadi di Jepang pecah karena ada gunung meletus bawah laut. Sehingga kapal-kapal tersebut langsung dimuseumkan,” ungkap Nurhidayat.
Sebagai informasi tambahan, ekspedisi “Jala Citra-3 2023 Flores” etape keempat akan kembali digelar dalam waktu dekat dan akan kembali melakukan penelitian di sejumlah lokasi yang sudah ditentukan.
Di sisi lain, berkat penemuan ini Wakil Rektor Undana Kupang Jefri Bale memberikan apresiasi kepada upaya TNI AL untuk membantu masyarakat NTT, khususnya para nelayan dalam pemetaan dan penelitian di laut..
“Kegiatan penelitian ini diharapkan bisa menjadi bahan rujukan bagi pemerintah pusat dan provinsi sehingga ke depan bisa muncul kebijakan-kebijakan yang mendukung peningkatan kondisi di perairan, termasuk budaya dan perilaku masyarakat nelayan dan pesisir di Flores,” pungkasnya.