Kota Malang memang dikenal memiliki berbagai macam kuliner tradisional yang khas. Salah satunya seperti kuliner legendaris Sate Gebug khas Malang yang tersedia di Warung Sate Gebug. Warung tersebut sudah berdiri sejak tahun 1920 dan kini sudah sudah turun ke generasi ketiga sebagai pengelolanya.
Kuliner legendaris Sate Gebug ini terbuat dari bahan dasar daging sapi. Lalu, kenapa dinamakan Sate Gebug? Sebab proses pembuatannya menggunakan bahan dasar daging sapi yang diolah dengan cara digebuk atau ditumbuk setelah proses pemotongan.
Dengan cara tersebut tekstur daging yang disuguhkan pun menjadi lembut. Setelah itu, daging akan dibaluri kecap dan aneka bumbu rempah sebelum ditusuk dengan tusukan sate. Kemudian sate pun siap dibakar dengan bara arang.
Kelembutan daging Sate Gebug dan taburan bumbu rempahnya membuat rasa sate ini sangat nikmat serta mudah dikunyah. Untuk satu porsinya, Sate Gebug biasanya dibanderol dengan harga Rp25 ribu hingga Rp30 ribu (tanpa lemak).
Di samping itu, pada Warung Sate Gebug sendiri tidak hanya menyediakan menu sate saja. Ada beberapa makanan enak lainnya seperti rawon, soto, sop daging dan lain-lain. Bagi kamu yang ingin mencoba menu di Warung Sate Gebug, kamu bisa langsung menuju Jalan Basuki Rachmad atau Kayutangan, Malang, Jawa Timur. Warung ini buka setiap Senin-Minggu pukul 08.00 wib hingga 16.30 wib.
Sekedar informasi saja, warung dengan ukuran 3×3 meter ini berdiri di bangunan kuno bekas gardu listrik peninggalan kolonial Belanda. Bangunan yang telah beralih fungsi menjadi warung sate ini dibeli oleh pemilik warung yang merupakan orang Belanda, di tahun 1920.
Nah, kalau bagi kamu yang berada di luar kota Malang jangan lupa melancong untuk mencicipinya saat berkunjung ya!