Tiga hari belakangan ini (5-7 September 2023), kota Jakarta sedang menjadi ‘Tuan Rumah’ gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-43. Selama gelaran KTT ASEAN, banyak masyarakat di wilayah Jabodetabek pun berharap kualitas udara semakin membaik, karena banyak perkantoran yang menjalani work from home sehingga kendaraan-kendaraan menumpuk di jalan protokol.
Bahkan, Pemprov DKI Jakarta, Dinas Perhubungan bekerja sama dengan Korlantas Polri pun telah menutup atau mengalihkan jalan yang akan dilewati oleh para delegasi KTT ASEAN. Sehingga jalanan kosong dan tentunya tidak ada polusi udara yang tersebar dari kendaraan pribadi. Namun, bagaimana hasil kualitas udara di DKI Jakarta selama gelaran KTT ASEAN ke-43?
Berdasarkan data IQAir pada Rabu (6/9/2023), kondisi udara di DKI Jakarta berstatus “Tidak Sehat” (Unhealthy) di wilayah Jl Gatot Subroto, yang mengalami kemacetan parah akibat penutupan jalan.
Berikut rincian skor indeks AQI rata-rata di DKI Jakarta hari kedua KTT ASEAN ke-43 dengan waktu jam padat kendaraan:
Pukul 07.00 WIB AQI 152
Pukul 08.00 WIB AQI 156
Pukul 09.00 WIB AQI 158
Pukul 10.00 WIB AQI 161
Pukul 15.00 WIB AQI 156
Dari nilai AQI tersebut, kadar polutan PM2.5 mencapai 66 µg/m³ atau 13,2 kali di atas standar Badan Kesehatan Dunia (WHO).
Sekedar informasi saja, pada Rabu (6/3/2023) dilakukan penutupan jalan di empat titik, yakni Jalan Gatot Subroto, Sudirman, Thamrin, dan MT Haryono dengan waktu pagi pukul 07.00 WIB – 10.00 WIB dan sore pukul 16.00 WIB – 22.00 WIB.
Penutupan jalan tersebut mengakibatkan kemacetan di berbagai wilayah di DKI Jakarta bahkan sampai ke perbatasan Bekasi, Depok, dan Tangerang Selatan.