Kayu jati biasa digunakan sebagai furnitur di Indonesia karena kualitasnya yang bagus. Tak hanya warga Indonesia yang mengakuinya, namun kualitas kayu jati ini sudah terkenal hingga ke negara-negara Eropa.
Sebuah majalah desain interior yang terbit di negara-negara Eropa seperti Jerman, Swiss dan Austria baru-baru ini mengulas keunggulan kayu jati Indonesia dibanding yang lainnya yaitu karena telah menerapkan Sistem Verifikasi Legalitas Kayu (SLVK) yang diakui oleh UNI Eropa, diproduksi secara berkelanjutan, legal dan bertanggung jawab sosial.
Sekadar informasi, produk kayu yang telah lolos uji SVLK akan diberikan label Indonesian Legal Wood. Pemerintah RI terus mengontrol dan mendokumentasi kepatuhan para pelaku industri kayu demi menjaga kelestarian lingkungan.
Dengan uji SVLK inilah, kemudian Indonesia menjadi negara pertama yang bisa menerbitkan izin Forest Law Enforcement, Governance and Trade (FLEGT) untuk menjual kayu di pasar di negara-negara Eropa. Ini yang membuat warga-warga di negara Eropa semakin yakin membeli kayu jati Indonesia karena terbukti kelegalannya serta ramah lingkungan.
Hal ini pula menyebabkan kayu jati Indonesia lebih unggul dibandingkan kayu di negara Asia Tenggara yang akhir-akhir ini tengah mengalami kemerosotan reputasi karena adanya eksploitasi berlebihan lahan hutan dan merusak lingkungan hidup.
Konsumen di Eropa menyadari bahwa sebaiknya menggunakan kayu yang memiliki legalitas jelas seperti kayu jati Indonesia karena kini betapa banyaknya kayu yang dihasilkan dari penebangan liar dan merusak lingkungan.
Kayu jati kini menjadi komoditi yang bernilai tinggi khususnya di negara Eropa karena tampilan dan sifat kayunya yang unik serta tahan lama dalam suatu cuaca apapun.
Kayu jati biasanya juga digunakan selain untuk furnitur yaitu sebagai konstruksi bangunan seperti pintu dan jendela hingga materi pembuatan kapal. Di negara Eropa, kayu jati juga digunakan untuk pagar di pekarangan dan taman maupun menjadi bahan lantai parket atau furnitur yang diletakkan di luar ruangan.
Industri kayu di Indonesia sudah ada sejak abad ke-18. Tahun demi tahun, produknya telah menjadi baik sehingga pada tahun 2020, produk kayu Indonesia ini telah diekspor ke Eropa dengan nilai 660 juta euro (sekitar Rp11,3 triliun). Biasanya memang sudah dalam bentuk furnitur. Kabar baiknya lag, industri mebel kayu jati kini didominasi oleh pelaku usaha kecil dan menengah.
Selain kayu jati, produk kayu yang terkenal di Eropa ada rotan dan juga kayu trembesi. Kayu trembesi, dengan warna coklat emas dan kelir hitam digemari warga Eropa untuk mempercantik rumah mereka.