- Banyak pembuktian ilmiah yang mengatakan kafein dalam kopi bisa meredakan sakit kepala.
- Namun, nggak semua jenis sakit kepala bisa diatasi kopi.
Sakit kepala bisa menjadi hal yang menyebalkan bagi semua orang. Apalagi kalau sakit kepala di tengah aktivitas padat. Meski obat pereda sakit kepala sebenarnya mudah didapatkan di mana saja, namun ada juga, loh, obat sakit kepala berbentuk minuman. Apaan, tuh? Ternyata kopi, Sob! Kok bisa kopi jadi pereda sakit kepala?
Meski masih butuh kajian lebih lanjut, namun sudah ada beberapa studi yang mengungkap hubungan mengapa kopi bisa meredakan sakit kepala migrain. Yap, nggak semua jenis sakit kepala bisa diatasi kopi, hanya jenis migrain dan hypnic (sakit kepala yang umum terjadi di pasien usia di atas 50 tahun) yang punya ciri rasa berdenyut pada kedua sisi kepala.
Saat sakit kepala migrain, tubuh kamu ternyata melepaskan senyawa kimia yang bernama adenosine. Pelepasan adenosine inilah yang mengakibatkan perubahan fungsi tubuh seperti muncul hambatan kerja otak, pembuluh darah yang melebar sementara, serta gangguan sistem otak yang mengatur tidur dan pergerakan tubuh. Akibatnya penderita akan merasa sakit kepala dan sulit berkonsentrasi.
Kabar baiknya, kafein yang merupakan zat psikoaktif yang dikenal dapat mengurangi kelelahan kantuk, meningkatkan waktu reaksi dan konsentrasi hingga meningkatkan kinerja tubuh, terbukti mampu menghambat kerja adenosine dengan cara mengecilkan pembuluh darah, jadi sakit kepala perlahan akan mereda.
Studi yang terbit di Human Brain Mapping Journal pada 2009 menemukan bahwa kafein dapat mengurangi aliran darah di otak hingga rata-rata 27 persen. Selain itu uji coba pada pasien yang menderita migrain selama periode 40 tahun juga telah dicoba pada 2017 dan hasilnya yang diterbitkan di The Journal of Headache and Pain mengungkap kafein dapat bekerja lebih cepat dan lebih efektif daripada obat pereda nyeri biasa.
Tak hanya bisa meredakan nyeri sakit kepala, menurut Dr. Kathleen Digre, seorang direktur di Headache and Neuro-ophthalmology Division di University of Utah, kafein juga dapat meningkatkan efektivitas obat penghilang rasa sakit, seperti aspirin, ibuprofen, atau parasetamol sebanyak 40 persen. Yap, kalau keduanya digabung nggak berbahaya, Sob. Malah kafein bertindak sebagai booster untuk parasetamol—tapi jangan too much alias terlalu banyak maupun keseringan.
Nah, untuk sakit kepala lainnya seperti tipe cluster yang ditandai dengan sakit hebat seperti disayat pada bagian belakang mata, belum ada pembuktian ilmiah bahwa kafein mampu mengobatinya pula.
Satu Sisi, Kafein Juga Memicu Sakit Kepala
Meski ada potensi bahwa kafein pada kopi bisa jadi pereda sakit kepala, tapi harus tetap bijak mengonsumsinya, ya, Sob. Karena kalau tidak, kafein malah mendatangkan sakit kepala buatmu.
Dr. Todd D. Rozen, seorang direktur di Geisinger Headache Center mengatakan, “kafein yang bisa menjadi pemicu dan penyembuh sakit kepala”. Maka dari itu, kamu perlu tahu batas aman dalam mengosumsi kafein.
European Food Safety Authority menyatakan, batas aman konsumsi kafein bagi orang dewasa sehat adalah 400 mg per hari, setara dengan empat cangkir kopi. Tapi jumlah batas aman ini harus disesuaikan dengan berat badan rata-rata normal dan kondisi khusus seperti kehamilan, masalah jantung dan kondisi lainnya.
Soalnya kalau mengonsumsi kopi melebihi batas aman, kamu malah sakit kepala migrain. Hal ini yang dinamakn dengan caffeine rebound. Tapi kondisi tersebut terjadi kalau mereka secara konsisten mengonsumsi kopi dalam jumlah besar atau termasuk golongan sensitif pada kafein.
Jika terlalu sering minum kafein, kamu malah bisa ketergantungan dan secara tidak langsung malah jadi dehidrasi karena kurangnya asupan air mineral. Tapi kalau tiba-tiba berhenti minum kopi sama sekali juga bisa mendatangkan sakit kepala. Ini adalah ciri penarikan kafein secara tiba-tiba. American Migrain Foundation merekomendasikan kurangi asupan hingga 25 mg kafein sehari secara bertahap.
Nggak hanya itu, penyebab sakit kepala karena minum kopi juga datang dari jenis kopi. Dokter gizi klinik di Mochtar Riady Comprehensive Cancer Center (MRCCC) Siloam Hospital menyatakan jenis kopi dengan tingkat asam tinggi seperti Arabika juga menyebabkan gangguan pada lambung dan juga mempengaruhi saraf kepala.
Ya, pokoknya sebijak kamu aja, ya, dalam mengonsumsi kopi, baik dari takaran batas aman, jenis kopi hingga waktu terbaik meminum kopi yang sebelumnya juga pernah dibahas Sampaijauh.com.