Setelah minyak tanah tergantikan dengan LPG untuk bahan bakar kompor yang digunakan masyarakat, kini pemerintah berencana melakukan konversi dari LPG ke kompor induksi bertenaga listrik 2 tungku kapasitas 1.000 watt. Bahkan uji coba yang dilakukan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sudah berlangsung di 3 kota.
Plt Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan uji coba itu baru dilakukan di tiga kota, antara lain Denpasar, Solo dan satu lainnya di Sumatera. Selain kompor induksi, pemerintah juga membagikan panci dan wajan yang disertai modul Internet of Things (IoT) untuk menyimpan data konsumsi energi listrik.
Rumah tangga yang disasar di 3 kota ini adalah yang mempunyai kapasitas daya listrik 450-900 VA. Nah, karena kompor induksi ini membutuhkan watt listrik yang terbilang besar, maka PLN juga akan menambah daya listrik pelanggan subsidi yang mendapatkan kompor listrik gratis tersebut tanpa biaya atau gratis.
“Iya betul, sedang diuji coba oleh PLN di Denpasar, Solo dan disiapkan di salah satu kota di Sumatera. Ini uji coba untuk melihat keberterimaan masyarakat sekaligus mempelajari aspek keteknikannya, misalkan berapa kapasitas daya tungku yang cocok,” katanya, Senin (19/9) melansir CNN Indonesia.
Upaya konversi ini diketahui bisa membuat negara hemat Rp10,21 triliun per tahun bila 15,3 juta pengguna LPG beralih ke kompor induksi atau listrik. Namun penghematan ini baru bisa dinikmati mulai 2021 karena tentunya butuh waktu yang tak singkat untuk jutaan pengguna bisa beralih ke kompor induksi.
Nggak Beli Gas Tapi Biaya Listrik Nambah?
Ya, mungkin itu juga yang dipikirkan masyarakat kala pemerintah meminta beralih ke kompor induksi. PLN sendiri menyebutkan bahwa konsumsi energi kompor induksi mencapai 7,19 kilo watt hour (kWh) dengan efisiensi 70% sampai 86. Lebih lanjut kata PLN, biaya masak masyarakat bisa turun 10-15 persen ketimbang pakai LPG.
Dijelaskan oleh Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodj, harga keekonomian LPG saat ini Rp19.698 per kg. Sedangkan 1 kg LPG setara dengan 7,19 kilo watt hour (kWh) listrik jika mengunakan kompor induksi yang harga keekonomiannya Rp11.792. Pemerintah pun memberikan subsidi sehingga masyarakat hanya membayar tarif listrik tersebut sebesar Rp4.530.
Maka dari itu, PT PLN (Persero) mendorong masyarakat miskin pengguna listrik 450 VA untuk beralih menggunakan kompor induksi. Menurutnya kompor induksi nggak akan menambah beban biaya listrik karena menggunakan jalur berbeda.
“Kompor induksi menggunakna MCB jalur khusus, yang artinya tidak tersambung dengan pola konsumsi listrik menggunakan struktur daya terpasang maupun golongan tarif lama,” kata Darmawan.
Manfaat Beralih ke Kompor Induksi
Kira-kira, apakah kompor listrik atau kompor induksi ada kelebihannya dari kompor LPG yang sudah lebih dari 1 dekade menjadi andalan masyarakat Indonesia?
Ternyata kompor Induksi dinilai lebih efisien karena dapat menghasilkan panas dengan cepat dan penyebaran panasnya lebih merata. Kompor induksi juga lebih aman karena panas yang dihasilkan hanya menyalur kepada alat masak, tidak menimbulkan asap dan tidak perlu memasang gas. Kompor listrik juga lebih hemat bila menghitung biaya keekonomian dengan LPG.
Selain itu adanya konversi LPG ke kompor induksi bisa mengatasi beberapa permasalahan di Indonesia seperti mengurangi impor dan subsidi LPG hingga mengatasi kelebihan pasokan listrik (oversupply) yang dihasilkan dari energi fosil.
Nah, kamu bakalan beralih juga nggak ke kompor induksi, Sob?