Berbicara mengenai dunia teater, Indonesia bisa disebut sebagai salah satu negara yang memiliki ‘segudang’ kelompok teater berprestasi. Salah satunya adalah Teater Satu Indonesia yang berasal dari kota Lampung.
Teater Satu Indonesia adalah komunitas drama asal Bandar Lampung yang didirikan oleh Iswadi Pratama dan Imas Sobariah di tahun 1996 silam. Tidak hanya sebagai komunitas saja, Teater Satu Indonesia bisa dibilang menjadi sebuah gerakan seni yang mendukung dalam perubahan sosial.
Sejak terbentuk, Teater Satu Indonesia telah tampil di berbagai pagelaran atau festival seni dari dalam dan luar negeri. Salah satu festival seni internasional yang pernah mereka ikuti dan tampil memukau pengunjung adalah Asian Theatre Directors Festival – Suzuki Company of Toga Summer yang diselenggarakan di The Rock Theatre, Toga, Toyama, Jepang pada tahun 2016.
Pada kesempatan tersebut, Teater Satu Indonesia menampilkan sebuah drama berjudul “The Chairs” karya penulis Rumania-Perancis bernama Eugene Ionesco. “The Chairs” sendiri menceritakan tentang seorang lansia yang menghabiskan waktu sendiri dalam sebuah rumah untuk bercerita kepada ‘teman-teman rumahnya’ (hanya imajinasi sang lansia). Sebelum bercerita, lansia tersebut selalu menyusun kursi-kursi dengan rapi untuk menyambut para ‘tamu’ yang terdiri dari 9 orang.
Dalam pertunjukan tersebut, Iswadi Pratama dan Imas Sobariah dibantu beberapa aktor, antara lain Ahmad Jusmar, Gandi Maulana, Desi Susanti, Baysa Deni, Vita Oktaviana, Budi Laksana, Yeli Shinta, Laras Utami dan Rarai Masae.
Di sisi lain, Suzuki Company of Toga (SCOT) Summer 2016 merupakan acara tahunan ke 41 yang menghadirkan berbagai pertunjukan dari berbagai negara, seperti Jepang, Taiwan, Indonesia, Tiongkok dan Korea Selatan.
Teater Satu Indonesia mendapatkan kesempatan tampil pertama dan berhasil memukau para tamu dan pengunjung SCOT Summer 2016, serta berhak mendapatkan penghargaan berupa sertifikat dan uang tunai dari penyelenggara.
Sedikit informasi saja, selain mengajarkan seni pertunjukan, Teater Satu Indonesia kerap menggelar workshop di bidang akting, penyutradaraan, manajemen, hingga jurnalisme. Anggotanya pun berasal dari berbagai latar belakang pekerjaan, seperti penata cahaya, stage manager, dan guru.