Beberapa waktu lalu Komisi Oseanografi Antar Pemerintah (IOC) UNESCO telah menetapkan dua kelurahan kota di Padang, Sumatra Barat menjadi Komunitas Siaga Tsunami (Tsunami Ready Community).
Penobatan tersebut disampaikan lewat keterangan tertulis melalui IOTIC-BMKG kepada pemerintah Kota Padang. Dalam surat yang dirilis 21 Desember tersebut dicantumkan bahwa Kelurahan Lolong Belanti dan Purus sebagai komunitas siaga tsunami.
“Dua kelurahan tersebut yaitu Lolong Belanti dan Purus,” ujar Endrizal selaku Kalaksa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Padang.
Menurutnya UNESCO IOC punya program Tsunami Ready Community dan Pemkot Padang mengusulkan dua komunitas siaga tsunami untuk mendapatkan pengakuan sebagai bagian dari Komunitas Siaga Bencana.
Pengakuan sebagai komunitas siaga tsunami di Padang diberikan setelah IOC-UNESCO melakukan penelitian pada kedua kelurahan pada awal Desember 2022. Tujuannya demi melihat kapasitas masyarakat di sana dalam menghadapi potensi bencana gempa dan tsunami.
Adapun 12 poin yang menjadi indikator sebelum ditetapkan sebagai wilayah komunitas siaga tsunami. Hal ini disampaikan oleh Kepala Stasiun Geofisika BMKG Padang Panjang, Suaidi Ahadi.
Kedua belas indikator ini antara lain peta rawan bahaya tsunami, papan informasi publik terkait gempa bumi dan tsunami, peta evakuasi, kegiatan pendidikan dan kesiapsiagaan bencana, serta dilakukan pelatihan mitigasi bencana secara rutin.
“Sosialisasi atau kegiatan edukasi minimal diselenggarakan tiga kali dalam satu tahun, begitu juga pelatihan bagi dan oleh komunitas tsunami diadakan minimal dua tahun sekali,” ungkap Suaidi Ahadi.
Selain itu yang menjadi indikator lainnya adalah tersedianya sarana memadai dan andal untuk menerima peringatan dini tsunami dari otoritas yang berwenang selama 24 jam dengan tepat waktu seperti BPBD, misalnya. Dengan ke-12 indikator yang telah disebutkan tersebut diharapkan bisa andal dalam menyebarluaskan peringatan tsunami resmi 24 jam kepada publik secara tepat waktu.
“Harapannya adalah agar masyarakat senantiasa siap siaga yang tidak gagap dalam menghadapi ancaman gempa dan tsunami,” imbuhnya.
Sekadar informasi aja, nih, Sobat. Berdasarkan laporan dari UNESCO untuk Kawasan Samudra Hindia yang sudah dinobatkan sebagai Komunitas Siaga Tsunami pertama kali adalah Venkatraipur dan Noaliasahi pada negara bagian Odisha, India.
Sementara itu untuk di Indonesia sendiri predikat Komunitas Siaga Tsunami Internasional hanya ada 50 kelompok saja. Sebelumnya telah diterima oleh wilayah Tanjung Benoa, Bali. Kini UNESCO telah memberikan lagi predikat tersebut kepada dua kelurahan kota di Padang Sumatra Barat.
Dengan dinobatkannya dua kelurahan di Kota Padang, Lolong Belanti dan Purus sebagai Komunitas Siaga Tsunami Internasional diharapkan masyarakatnya bisa lebih siap dalam mengatasi adanya ancaman bencana gempa serta tsunami.