Kompor ramah lingkungan diciptakan oleh anak bangsa, di tengah pandemi Covid-19 melanda. Kompor ini menggunakan bahan bakar unik, yakni serpihan kayu, serat kulit kelapa atau menggunakan dedaunan yang telah dipadatkan menjadi bentuk pelet.
Kompor ini dapat menghasilkan energi lain, missal mengisi accu, sebagai penerangan dan bahkan sebagai charger ponsel. Tetapi, tujuan utamanya tetap untuk memasak yang cocok digunakan untuk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM).
“Tujuannya adalah menekan biaya produksi bagi UMKM, selain air, bahan baku untuk menyalakan kompor tidak usah beli. Semisal ranting kayu, serat kelapa dan lainnya. Ini sebagai alternatif dari kompor-kompor yang sudah ada, intinya kami ingin membantu UMKM berkembang,” jelas Iman Binsar salah satu pencipta kompor.
Karena memiliki panas yang lebih besar dari kompor biasa, kompor ini dinilai sangat efisien digunakan. Kompor ini terhitung lebih cepat 3 kali lipat daripada kompor biasa. Jika biasanya memasak air dengan gas LPG membutuhkan waktu 10 menit untuk mendidih dengan menggunakan kompor biomass hanya membutuhkan waktu 2,5 menit saja.
Selain itu, daya tahan kompor ini sangat lama karena terbuat dari bahan-bahan khusus kelas premium. Kompor dapat bertahan 4-5 tahun lamanya sehingga menghemat biaya penggunaan
Sudah ada perusahaan yang menjadikan kompor ini hak paten, yakni PT Master. Karena peminatnya sudah cukup banyak, perusahaan tersebut fokus untuk mendistribusikannya ke wilayah pulau Jawa di antaranya Bandung, Cianjur, Cilacap, Jawa Tengah dan Jawa Timur.
Diharapkan penyebaran produksi kompor ini dapat didukung oleh pemerintah agar bisa menyebar ke seluruh Indonesia.
Bahan bakar dari kompor bisa dicari di sekitar kita dan pastinya ramah lingkungan. Namun, karena bahan yang digunakan premium, harganya jadi cukup mahal. Harga untuk kompor ini berkisar Rp 1,7 juta hingga Rp 2 juta.
Selain itu, kompor ini memiliki sejumlah fitur tombol praktis di dalamnya. Dimana pemilik kompor dapat menyalakan lampu sebagai penerangan, mengisi baterai ponsel tanpa harus ada aliran listrik karena panas yang dihasilkan di atas 100 derajat celcius.