Sampaijauh.com
  • Terbaru
  • Perindustrian
    • Logam
    • Kreatif
    • Pariwisata
    • IKM
    • Mamin
    • Otomotif
    • Ragam Industri
  • Inspirasi Nyata
    • Tokoh Inspiratif
    • Kelompok Inspiratif
    • Produk Inspiratif
  • Hiburan
    • Agenda
    • Gaya Hidup
    • Olahraga
    • Trending
  • Sains dan Teknologi
  • Cerita Korporasi
  • Kreasi
    • Foto
    • Video
No Result
View All Result
Sampaijauh.com
No Result
View All Result
Home Perindustrian Pariwisata

Kokok Ayam Dipetisikan, Wisatawan Kudu Hormati Budaya Lokal

Sepanjang sejarah pariwisata Bali, baru kali ini wisatawan mancanegara protes atas bentuk kearifan lokal di Pulau Dewata.

Penulis :Robertus Roni
March 16, 2023
in Pariwisata, Trending
Waktu Baca: 3 menit
0 0
0
Kokok Ayam Dipetisikan

Ayam jantan berkokok saat matahari terbit di ufuk timur. (Foto: gettyimages/ istockphoto/Appfind).

27
VIEWS
Bagikan ke Whatsapp

Pekan lalu, belasan wisatawan mancanegara (wisman) yang tinggal di Bali, memprotes bunyi kokokan ayam di pagi hari milik warga setempat. Bahkan, sebanyak 17 orang warga negara asing (WNA) itu pun melayangkan petisi Kantor Camat Kuta Selatan, Kabupaten Badung, Bali. Dari situ, Sob, jadi kepikiran nggak sih. Alih-alih kokok ayam dipetisikan, wisatawan kudu hormati budaya lokal.

ArtikelTerkait

pemerintah selandia baru

Pemerintah Selandia Baru Bantu Anak Muda Susah “Move On”

March 30, 2023
Piala Dunia U-20 2023 Batal Digelar di Indonesia

Piala Dunia U-20 2023 Batal Digelar di Indonesia

March 29, 2023

Terkait kejadian menghebohkan itu, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Provinsi Bali Tjok Bagus Pemayun mengungkapkan, suara kokok ayam merupakan hal biasa di permukiman warga di Pulau Dewata. Kejadian protes para wisman sejak dua pekan lalu disebutnya sebagai fenomena baru bagi dunia pariwisata Bali.

“Yang protes satu orang wisman Amerika, (para wisman) yang (dari) Rusia ikut. Jadi totalnya 17 WNA yang komplain,” kata Tjok Bagus, seperti dikutip dari Detik.

Tjok Bagus menjelaskan Dispar Provinsi Bali telah mempertemukan pemilik ayam dan pemilik penginapan tempat para WNA tinggal, yaitu Anumaya Bay View Jimbaran di Badung.

“Wisatawan itu kalau memang dia mau tinggal di tempat kawasan permukiman, dia harus mengikuti apa yang menjadi kearifan lokal. Kalau memang warga di sana memelihara ayam, itu biasa, kan bukan sebagai peternak yang besar-besaran,” tuturnya.

Akibat kejadian tersebut, Tjok mengusulkan pemerintah provinsi untuk menata kembali pariwisata agar lebih tertib. Khusus bagi wisatawan, menurutnya, perlu sekali untuk memahami dan menghormati kearifan budaya lokal yang ada di Bali. Ini penting agar tidak terulang kejadian serupa kokok ayam dipetisikan, sebaliknya wisatawan kudu lebih menghormati budaya lokal setempat.

Masyarakat Bali juga sudah sejak lama memelihara anjing, burung, dan kucing. Bentuk kearifan lokal lain di Bali adalah mengadu atau sabung ayam.

“Kalau Anda mau tinggal di tempat lain, silakan di hotel, sudah ditawarkan,” ujarnya, yang ditujukan bagi wisatawan.

Peringatan Deportasi

Senada dengan itu, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali Anggiat Napitupulu meminta WNA yang tak senang dengan suara kokok ayam untuk menginap di hotel yang lebih menjauh dari permukiman.

Kokok Ayam Dipetisikan
Foto ilustrasi ketentuan deportasi menurut hukum imigrasi. (Foto: Istockphoto.com).

Sebelumnya, para wisman yang mengajukan komplain terganggu bunyi kokok ayam itu telah menginap di homestay yang berlokasi dekat Gedung Fakultas Pertanian Universitas Udayana. Mereka menempati penginapan itu sejak sebelum pandemi Covid-19.

Anggiat menegaskan, pihaknya sudah mengedukasi para WNA itu.

“Ya, namanya ayam dan namanya kos-kosan (homestay) itu kan nggak ada regulasinya. Ini Indonesia, lho. Jadi, kalau kita tinggal di kos-kosan nggak ada jaminan kenyamanan, kan,” tutur Anggiat, Rabu (8/3/2023).

Lebih dari itu, William, salah satu WNA asal Amerika Serikat yang mengusulkan petisi kokok ayam, sudah diperingatkan Anggiat. Salah satu poin keberatan WNA adalah terganggu dengan suara kokok ayam saat pagi buta. Petisi itu dilayangkan pada Kamis lalu (2/3/2023).

Sejauh ini, kata Anggiat, visa wisman dari AS itu masih berlaku dan tidak memiliki catatan buruk atau pelanggaran selama tinggal di Bali. Bila si wisman kembali membikin gaduh, Kanwil Kemenkumham akan segera mendeportasinya.

“Jadi, kalau dia bikin petisi lagi, berarti dia sengaja menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Ya sudah, saya ancam saja deportasi,” tandasnya.

Kokok Ayam Dipetisikan_2
Gubernur Bali Wayan Koster. (Foto: Balifactualnews.com).

Sementara itu, Gubernur Bali Wayan Koster meminta warga untuk tidak menghiraukan protes bule terhadap suara kokok ayam. Bahkan Koster membiarkan warga Bali untuk tetap memelihara ayam sebagaimana biasa.

“Kalau dia (wisatawan) nggak suka dengan kokokan ayam, dia nggak usah ke Bali. Udah, gitu aja. Kita nggak ada urusan sama orang kayak begitu,” kata Koster di Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Bali, Minggu (12/3/2023).

“Tetap pelihara ayam banyak-banyak, masak pelihara ayam dilarang,” ucapnya tegas.

Buat Sobat wisman dan wisnus yang berlibur ke Bali, yuk mari hormati budaya lokal dari warga setempat!

Tags: Badungbalikearifan lokalkokok ayam dipetisikanwisatawan hormati budaya lokal

Artikel Terkait

pemerintah selandia baru
Trending

Pemerintah Selandia Baru Bantu Anak Muda Susah “Move On”

March 30, 2023
Piala Dunia U-20 2023 Batal Digelar di Indonesia
Olahraga

Piala Dunia U-20 2023 Batal Digelar di Indonesia

March 29, 2023
Trofi Piala Dunia U-20. (Foto: Getty Images via Goal.com)
Olahraga

Indonesia Perjuangkan Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2023

March 29, 2023
Gerbong Khusus Wanita
Cerita Korporasi

Gerbong Khusus Wanita di MRT Beroperasi Kembali

March 29, 2023
arab saudi kirim kurma
Mamin

Arab Saudi Kirim Kurma 30 Ton untuk Indonesia di Bulan Ramadan

March 28, 2023
Maskapai Emirates Penerbangan ke Bali
Pariwisata

Maskapai Emirates Bakal Buka Penerbangan ke Bali, Perdana!

March 27, 2023

Terpopuler

  • 8 tahapan pembuatan sepatu

    Begini 8 Tahapan Pembuatan Sepatu di Pabrik Manufaktur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Becak Motor akan Dihilangkan di Yogyakarta, Diganti Becak Listrik

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Terapkan Teknik STOP untuk Mindfulness dan Atasi Cemas

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 18 Unit Polisi di Indonesia, Ada yang Kerja Bareng Anjing

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 15 Istilah dalam Dunia Tambang yang Sering Dijumpai

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perbedaan Revolusi Industri 1.0 Hingga 4.0

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Cuti Lebaran 2023 Dimajukan dan Ketentuan THR Tahun Ini!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Sampaijauh.com

© 2023 #inspirasinyatasekitarkita

Navigate Site

  • About Us
  • Pedoman Media Siber
  • Syarat dan Ketentuan Privasi
  • Contact
  • Redaksi

Follow Us

No Result
View All Result
  • Terbaru
  • Perindustrian
    • Logam
    • Kreatif
    • Pariwisata
    • IKM
    • Mamin
    • Otomotif
    • Ragam Industri
  • Inspirasi Nyata
    • Tokoh Inspiratif
    • Kelompok Inspiratif
    • Produk Inspiratif
  • Hiburan
    • Agenda
    • Gaya Hidup
    • Olahraga
    • Trending
  • Sains dan Teknologi
  • Cerita Korporasi
  • Kreasi
    • Foto
    • Video

© 2023 #inspirasinyatasekitarkita

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Go to mobile version