Banyak yang beranggapan, membuat robot adalah tugas yang sulit! Eits, ingat, zaman sudah berubah menjadi digital yang serba mudah, tak terkecuali membuat robot. Ialah Arief Andhi Yudanarko, founder dari Komunitas Kampung Robot (Kokaro), sebuah kelompok yang peduli untuk membuat kegiataan pembinaan keterampilan robotika bagi anak-anak dan masyarakat. Kokaro didirikan dalam bentuk lembaga pengembangan robotika berbasis komunitas, yang sebelumnya bernama Cerdikia lalu bergabung dan diberdayakan oleh Pulpenmas (Pusat Pelayanan Pendidikan Masyarakat) pada tahun 2010.
Pria asal Sidoarjo ini pertama kali mengenalkan Drumbot, robot penabuh drum pada masyarakat di sekitarnya. Anak-anak terutama, penasaran dan datang melihat dan ditawarkan memainkan Drumbot. Sebagian bertanya pada Arif, “apakah ini dibuat sendiri?”. Jawabanya tentu “iya”. Terheran-heranlah masyarakat di sekitar karena mereka beranggapan kalau membuat robot itu sulit.
“Karena masih banyak yang beranggapan membuat robot sulit, maka kami mengembangkan misi untuk memberikan pemahaman kepada orang-orang bahwa membuat robot itu mudah. Bahkan anak-anak pun bisa punya robot dengan modal yang nggak terlalu mahal. Cukup dengan mobil mainan, ditambah motor untuk penggerak dan komponen elektro lain yang mudah didapat, mereka bisa menciptakan robot sesuai keinginan,” jelas Arief.
Meskipun didirikan di Sidoarjo, komunitas ini tidak hanya berkegiatan di Jawa Timur saja. Mereka menjamah skala nasional juga seperti mengadakan Pelatihan Instruktur Robotika Kokaro di Makassar. Saat ini, Kokaro juga telah merambah pelatihan robotika di beberapa daerah di Indonesia. “Kami bekerjasama dengan berbagai pihak, di Jayapura dengan Rumah Lebah Jayapura, Palangkaraya dengan Rumah Ilmu Alghazy Banin, Karimun Riau dengan Azzam Learning Center, dan sisanya kami memberikan pelatihan langsung di Makassar, Kalimantan Timur, dan Indramayu,” papar Arief.
Kokaro juga memiliki subkomunitas yakni Kemero (Kelompok Belajar Robot). Anggotanya adalah pelajar-pelajar sekolah menengah yang berminat belajar robotika. “Saat mendirikan Kemero, saya terinspirasi dari pengalaman pribadi saat mengikuti perlombaan robot Robocon 1995 di Osaka Jepang. Ketika masih belajar di Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Saat itu, karena komponen robot masih mahal, kami setim membangun robot dengan bahan yang terjangkau,” ujar Arief. Dirinya juga menambahkan, berkat dukungan Dr. Eng. Indra Adji Sulistijono dari PENS, Arief bisa mengembangkan proyek robotika yang sederhana, mudah, terjangkau.
Dari sinilah, cikal bakal Kemero berdiri. Arief bermaksud untuk memberikan pengalaman kepada anak muda untuk membuat robot dengan mudah dan nantinya dapat dimiliki oleh sebanyak-banyaknya anak Indonesia.
Bagi yang ingin bergabung dengan Kokaro dan Kemero, atau hanya sekedar konsultasi tugas praktek robotik, bisa banget main ke Facebook Page mereka di Komunitas Kampung Robot atau di www.kampungrobot.web.id