Knalpot menjadi komponen utama dari kendaraan. Tapi kamu tahu nggak Sob, kalau alat untuk menyalurkan gas buang kendaraan tersebut ternyata juga bisa dirancang eco-friendly alias ramah lingkungan. Seperti dilakukan tim mahasiswa dari Fakultas Teknik Industri Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melalui inovasi knalpot ramah lingkungan.
Produk hasil inovasi yang dilakukan Yuan Rafika bersama timnya diberi nama Exhaust Carbon Filter. Ide pembuatan knalpot ini cukup unik, Sob. Para mahasiswa terinspirasi dari sistem fotosintesis yang menyaring dan mengubah karbondioksida (CO2) menjadi oksigen.
“Sistem kerjanya sebenarnya terinspirasi dari sistem fotosintesis pada tumbuhan, di mana CO2 dengan bantuan air dan sinar matahari diubah menjadi glukosa dan oksigen yang dilepas ke alam,” kata Rafika, dalam keterangan resmi, Kamis (3/3/2023).
Lebih lanjut, Rafika juga menjelaskan kalau di dalam perangkat Exhaust Carbon Filter terdapat air yang akan bereaksi dengan CO2 berkat bantuan sistem listrik pada aki. Knalpot ramah lingkungan ini pun disebut-sebut dapat menampung air sekitar 100 ml dalam durasi 1 sampai 2 jam perjalanan. Tim mahasiswa UMM juga akan mengembangkan fitur ini dan menbuat durasi penampungan lebih lama karena mengingat sifat air yang mudah menguap dan knalpot yang juga mudah panas.
Nggak hanya fitur penampungan air, fitur peredam suara juga direncanakan pengembangannya oleh tim perancang produk Exhaust Carbon Filter.
“Saat ini, fitur yang direncanakan ada pada knalpot tersebut adalah peredam suara sesuai ketentuan Standar Nasional Indonesia dan filter gas CO2,” kata Rafika.
Ke depannya, Rafika bersama tim berharap knalpot ramah lingkungan buatan mereka bisa diproduksi masal dan dipasarkan kepada masyarakat. Penggunaan knalpot ramah lingkungan ini dapat memberikan kontribusi bagi pengurangan emisi karbon yang dihasilkan dari pembakaran memakai bahan bakar fosil.
“Kami terus mengembangkan Exhaust Carbon Filter ini dengan menambahkan fitur-fitur baru sesuai standar agar produk yang dihasilkan semakin unggul dan banyak peminatnya. Semoga jika sudah rampung, knalpot ini dapat diproduksi masal dan diperjualbelikan untuk masyarakat umum,” tandas Rafika.