Permasalahan dana tentu dialami oleh sebagian orang. Sayangnya, terkadang kita sebagai rekan tidak cukup dana untuk membantu mereka. Namun, berkat era 4.0 saat ini, segalanya dapat diatasi melalui sebuah platform online crowdfunding bernama Kitabisa yang digagas oleh Alfatih Timur alias Timmy pada tahun 2013. Platform ini merupakan wadah bagi siapa pun yang ingin mewujudkan proyek sosialnya.
“Semua ini berawal dari pemikiran bahwa ada dua belah pihak yang memiliki sumberdaya lebih dan ingin membantu pihak lain yang membutuhkan. Sedangkan di sisi lain ada pihak yang memiliki ide serta dapat memfasilitasi mereka yang berkecukupan untuk membantu sesama yang sedang dalam masa membutuhkan. Kami hadir untuk menjembatani mereka,” ujar Timmy.
Di tahun 2014, Kitabisa telah resmi bertransformasi menjadi platform menggalang dana dan donasi berbasis online. Kitabisa pun makin berkembang setelah peluncuran aplikasinya pada 2017.
Konsep berdonasi dari platform Kitabisa dibuat sedemikian mudah seperti saat pengguna belanja online. Kapan saja bisa diakses dengan beragam tujuan sosial.
“Kami berupaya untuk menyediakan kemudahan bagi masyarakat untuk berdonasi kapan saja secara online untuk beragam tujuan sosial, personal, dan kreatif,” imbuh Timmy. Dirinya menambahkan, dengan sistem aplikasi di masa kini, Kitabisa dapat dikatakan “menjemput bola” bantuan.
Salah satu proyek sosial pertama Kitabisa adalah Save Master, sebuah gerakan untuk menyelamatkan Sekolah Masjid Terminal Depok, Jawa Barat. Berlangsung sejak pertengahan tahun hingga akhir 2013, proyek ini mampu mengumpulkan dana hingga Rp 137.091.557.
Timmy menjelaskan, Kitabisa tidak membatasi penggunanya yang memiliki kepedulian sosial dan merasa ingin berkontribusi dengan mendonasi serta menggalang dana.
Namun, Kitabisa memberikan syarat yang harus dipenuhi jika ingin menggalang dana melalui Kitabisa yakni pastikan informasi yang diberikan untuk halaman galang dana adalah benar dan jujur. Lalu, gunakan tata krama ketika mengajak donatur untuk berdonasi yang dalam arti tidak memaksa, merugikan pihak lain, dan mengganggu saat mengajak orang lain berdonasi, serta menjaga transparansi.
Setelah merilis aplikasi, di tahun 2018 Kitabisa meluncurkan program Kitabisa Plus yang menolong kesehatan antara donatur berbasis donasi. Lalu di tahun selanjutnya, mereka menjalankan program Donasi Rutin untuk memudahkan donatur berdonasi rutin setiap bulan secara otomatis.
Sebagai social enterprise, Kitabisa telah menyalurkan lebih dari Rp 500 miliar lebih donasi bagi pihak yang membutuhkan dan 63.964 galang dana yang telah difasilitasi oleh mereka.
“Kami ingin terus mengangkat value gotong royong melalui platform online ini. Kami percaya bahwa Indonesia bisa melakukan apapun dengan gotong royong. Selaras dengan ucapan Bung Hatta puluhan tahun lalu tentang sifat masyarakat Indonesia yang guyub, komunal, kolektif, dan gemar gotong royong,” tutup Timmy.