Lombok ternyata nggak cuma terkenal karena keindahan alamnya, namun juga produk budaya, salah satunya kain tenun Subahnale yang mendunia. Kain tenun yang satu ini merupakan jenis kain tenun yang mahal, karena keunikannya. Emang apa sih keunikan tenun Subahnale ini?
Kain tenun dari Desa Sekarara, Lombok, ini ternyata terinspirasi dari lantunan kalimat tasbih Subhanallah dalam Bahasa Arab yang artinya Masa Suci Allah SWT. Bahkan, setiap wanita suku Sasak di Lombok yang sedang menenun Subahnale selalu mengucapkan kalimat tasbih ini berulang kali. FYI, kain ini memiliki tingkat kerumitan yang tinggi dan dikerjakan dengan cara manual menggunakan alat tenun tradisional.
Menenun kain Subahnale mungkin hampir sama dengan kain tenun ruimt lainnya yaitu dengan cara menyusun setiap helai benang katun secara horizontal. Benang katun diwarnai masih dengan cara alami yaitu berasal dari tumbuhan, rempah-rempah dan bahan alami lainnya.
Paling cepat pembuatan kain tenun Subahnale memakan waktu 1 bulan. Lamanya waktu penenunan itu dipengaruhi oleh tingkat kesulitan dari motif, serta ukuran setiap tenun.
Biasanya motif Subahnale berupa susunan geometris segi enam seperti sarang lebah dengan isian bunga. Motif ini diakui dunia sangat rumit loh, Sob.
Lantunan tasbih nggak hanya diucapkan waktu pengerjaan kain tenun Subahnale. Bahkan, kalau kamu lihat kain tenun yang sudah jadi, keindahannya pun membuat siapapun yang melihatnya mengucap Subhanallah. Kain tenun ini juga dibanderol seharga Rp1-3 juta.
Namun menurut kepercayaan masyarakat di sana, tenun dengan motif ini memilih pembelinya. Sang penenun kain tenun motif subahnale akan melihat hati orang yang akan membelinya. Meski pembelinya akan membeli dengan harga yang tinggi, tetapi jika penenunnya merasa bukan orang tersebut yang pantas memilikinya, maka kain tersebut tak akan dijual.
Kain tenun Subahnale buatan wanita suku Sasak di Lombok ini juga banyak digunakan untuk upacara khusus atau beribadah, seperti upacara pernikahan. Bahkan, saking berharganya, kain ini juga kerap dijadikan mahar yang jadi diberi wanita kepada mempelai pria yang meminangnya dan harus merupakan hasil tenun sendiri. Maka nggak heran kalau perempuan Sasak yang belum bisa membuat kain tenun sendiri biasanya belum menikah.
Jadi itu dia, Sob, ragam keunikan kain tenun Subahnale; dari terinspirasi oleh lantunan kalimat tasbih, hanya dibuat wanita di Suku Sasak hingga kerumitan motif yang diakui dunia.