Perkebunan kelapa sawit di Tanah Air sangatlah meluas. Tentunya dengan industrinya pun semakin berkembang pesat di Indonesia. Hal ini dikarenakan mereka mempunyai pasar yang kuat.
Selama ini industri kelapa sawit hanya mengekspor barang mentah ke mancanegara. Namun, belum lama ini Indonesia menggalakkan tentang pengembangan minyak kelapa sawit. Dengan begitu akan memiliki keuntungan lebih untuk Indonesia.
Kepala Sub Direktorat Industri Hasil Perkebunan Non Pangan Kementerian Perindustrian, Lila Harsya Bahtiar, mengungkapkan bahwa setidaknya terdapat lima manfaat dari adanya pengembangan atau hilirisasi industri minyak kelapa sawit nasional.
Manfaat hilirisasi industri kelapa sawit yang pertama adalah menggerakkan kegiatan ekonomi produktif melalui industrialisasi untuk mencapai substitusi impor dan promosi ekspor/devisa negara. Kedua, menyehatkan neraca perdagangan RI dan memperkuat nilai tukar rupiah.
Ketiga, mencapai kedaulatan pangan dan kedaulatan energi melalui penggunaan bahan bakar nabati berbasis minyak sawit yang bermuara pada ketahanan ekonomi nasional.
Keempat, menjadi penggerak pembangunan daerah sentra produsen sawit dan perekonomian nasional, khususnya wilayah 3T (terluar, tertinggal, terdalam).
Kelima, dapat mengendalikan emisi melalui penggunaan bahan bakar dan industri minyak sawit yang ramah lingkungan dan lestari berkelanjutan.
Disampaikan Lila, dengan banyaknya produk industri hilir minyak sawit, masyarakat global makin sadar akan pentingnya aspek keberlanjutan/sustainability. Hal ini menjadikan sustainable palm oil products akan menjadi determine value untuk memenangkan pasar.
Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian tengah menyusun kebijakan ISPO RP-IHKS berupa Rancangan Peraturan Menteri yang menangani bidang pemerintahan sektor industri, sebagai pairing regulation ISPO Hulu Permentan No. 38/2020, untuk pengaturan minyak sawit berkelanjutan dari hulu sampai hilir.Saat ini pada industri minyak kelapa sawit sedang digalakkan kepada pengembangan tersebut, dan ada beberapa manfaatnya.