Belum lama ini, salah satu kesenian khas Jawa Timur, Reog Ponorogo diajukan oleh pemerintah kepada United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) sebagai Warisan Budaya Tak Benda dari Indonesia.
Pengajuan kesenian ini telah disampakan oleh Menteri Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy. Untuk melengkapi berbagai persyaratan, Muhadjir berharap agar pemerintah Kabupaten Ponorogo mempersiapkan data mengenai kesenian tersebut supaya cepat diajukan kepada UNESCO.
“Mudah-mudahan tidak ada kendala karena dalam persyaratan yang ditetapkan oleh UNESCO sudah sangat dipenuhi (kriterianya) oleh Reog,” ujar Muhadjir.
Tidak hanya itu, Muhadjir juga mengajak kepada seluruh masyarakat Tanah Air agar mendukung penuh kesenian tersebut menjadi warisan tak benda dari Indonesia di UNESCO. Dengan begitu, masyarakat Indonesia khususnya wilayah Ponorogo dan Jawa Timur dapat berbangga diri memiliki kesenian atau tradisi yang telah dipertahankan sejak zaman dahulu dan diakui dunia.
Berbicara tentang lamanya proses pengajuan tersebut tampak butuh memakan waktu yang tidak sebentar dan cukup panjang. Hal ini disebabkan karena banyak permintaan dari Indonesia untuk diajukan ke UNESCO.
Namun berdasarkan penjelasan dari Deputi Bidang Koordinasi Revolusi Mental, Pemajuan Kebudayaan dan Prestasi Olahraga Kemenko PMK Didik Suhardi yang mengatakan bahwa persiapan berkas mengenai kesenian Reog sudah berada di Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek melalui Direktorat Perlindungan Kebudayaan. Data-data tersebut yang kemudian diberikan kepada Sekretatis ICH UNESCO.
Adapun berkas pengajuan dan kelengkapan data mengenai Reog ini menyusul daftar warisan lainnya yang telah diakui lebih dahulu oleh UNESCO seperti tempe, jamur, tenun Indonesia, dan kolintang.
Perlu diketahui, sebelum diajukan sebagai warisan tak benda ke UNESCO, kesenian tradisional Reog Ponorogo juga telah lebih dahulu tercatat di Mendikbud RI sebagai Warisan Budaya Tak Benda Indonesia pada tahun 2013 lalu.
Selain itu, perlu diingat kembali bahwa Reog Ponorogo merupakan pertunjukan seni tradisional Ponorogo yang di dalamnya terdiri dari penari warok, jatil, bujangganong, kelanasewandana, dan barongan.
Seni pertunjukan ini juga dimainkan secara beriringan dengan menggunakan alat musik yang terdiri dari kendangi, kempul (gong), kethuk-kenong, slompret, tipung, dan angklung.