Rencananya Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) akan beroperasi pada Agustus 2023 mendatang. Oleh karena itu, serangkaian uji coba pun masih terus dilakukan. Khusus untuk hari raya, kereta ini akan disambungkan dengan dua rangkaian sebagai antisipasi guna penumpang membludak.
Adapun kedua rangkaian tambahan pada Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB), terdiri dari kereta inspeksi (comprehensive inspection train) dengan kereta penumpang (electric multiple unit). Totalnya ada 16 gerbong dengan masing-masing berjumlah 8 unit.
Menurut penanggung jawab NERC (Konsultan Pengujian KCJB), Chen Dongsheng, uji coba penyambungan 2 rangkaian kereta tersebut dilakukan sebagai bentuk antisipasi, jika penumpang membludak saat hari raya atau libur nasional.
“Dan untuk mengantisipasi jika hari-hari raya penumpang membludak, maka kita bisa merangkai 8 rangkaian, tambah 8 menjadi 16 rangkaian kereta,” ujar Chen Dongsheng.
Satu rangkaian kereta (8 gerbong) ini mampu mengangkut sebanyak 601 penumpang. Maka, apabila dua kereta digabungkan jumlah penumpang yang diangkut oleh Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) sebanyak 1.202 penumpang.
“Tapi untuk operasional sehari-hari kita hanya menggunakan gerbong,” ucapnya.
Nggak cuma itu, uji coba penggabungan trainset ini dilakukan untuk menguji sekaligus memastikan kekuatan dari kedua rangkaian apabila dijalankan secara bersamaan dan apakah dapat bekerja dengan baik atau tidak.
“Harapannya 2 kereta bisa berjalan bersama, untuk memastikan jalur kita menghadapi kondisi bagaimanapun,” tuturnya.
Selain itu, banyak pihak juga yang akan membantu mempersiapkan skema keamanan semisal sewaktu-waktu Kereta Cepat Jakarta-Bandung ini mengalami gangguan di tengah jalan.
Berdasarkan penuturannya, apabila kereta KCJB berhenti di tengah jalan, maka kereta bantuan akan datang untuk menarik kereta tersebut.
“Kalau misalnya kereta tiba-tiba terhenti di tengah jalan nanti akan ada kereta lain yang datang untuk menjemput dan menarik dia,” katanya.
Perlu Sobat ketahui, Kereta Cepat Jakarta-Bandung telah dilengkapi dengan baterai yang akan memberikan suplai tenaga di kereta selama 1 jam. Nah, gunanya baterai ini untuk mengantisipasi apabila seandainya kereta mengalami mogok di terowongan.
Jadi, selama dalam kurun waktu 1 jam, kereta tersebut dipastikan masih mendapatkan pasokan tenaga. Nantinya juga kereta penolong datang untuk menjemput kereta KSJB tersebut.
“Jadi kalau misalnya listriknya mati di terowongan maka ada baterai di kereta ini yang bisa menyuplai tenaga untuk 1 jam,” tutup Chen Dongsheng.