Kendaraan Listrik di Sektor Pertambangan, Seperti Apa?

Kendaraan listrik di pertambangan bisa bantu kurangi emisi karbon hingga 17 ribu tCO2e per tahun.

kendaraan listrik di sektor pertambangan

Elektro Dumper, salah satu kendaraan listrik di sektor pertambangan yang terkenal. Sumber foto: viva.co.id

Kendaran listrik ternyata tak hanya difokuskan di sektor transportasi namun juga ke sektor pertambangan. Ya, demi mengupayakan dekarbonisasi atau pengurangan emisi karbon, kini sektor pertambangan Indonesia mulai beralih ke kendaraan listrik untuk operasional sehari-hari. 

Transformasi ke kendaraan listrik diungkap oleh Kementerian ESDM menjadi cara untuk mewujudkan nol emisi karbon. Pasalnya, diketahui kini pemerintah juga tengah menerapkan lima prinsip utama yaitu peningkatan pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), pengurangan energi fosil, kendaraan listrik di sektor transportasi, peningkatan pemanfaatan listrik pada rumah tangga dan industri, serta pemanfaatan Carbon Capture and Storage (CCS).

Di Indonesia sendiri, sektor industri yang juga diminta secara bertahap oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo untuk menggunakan kendaraan listrik demi mengurangi emisi karbon.

Kendaraan Listrik di Sektor Pertambangan

Apakah bisa kendaraan listrik digunakan di sektor pertambangan? Jawabannya bisa. Terbukti dengan adanya Elektro Dumper atau truk tambang untuk mengangkut material kapur yang akan diangkut ke pabrik semen.

Elektro Dumper menggunakan basis model truk tambang Komatsu HD605-7 yang memiliki dimensi panjang 9,1 meter, lebar 4,2 meter, dan tinggi 4,2 meter. Elektro Dumper dilengkapi baterai lithium-ion berkapasitas 600 kWh dengan berat 4 ton.

Meski Elektro Dumper ini dimiliki oleh sebuah perusahaan asal Swiss yang bernama Kuhn Schweiz, namun Indonesia juga udah mulai buat nih, Sobat. Salah satu pelaku industri yang telah memakai kendaraan listrik di operasional penambangan ialah PT Bukit Asam Tbk (PTBA), Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia yang bergerak dalam penambangan batu bara yang berlokasi di Sumatera Selatan.

Saat ini perusahan dalam negeri terbuat telah menggunakan 7 Shovel Electric dan 40 Haul Dump (HD) Hybrid. Dibandingkan dengan kendaraan berbahan bakar minyak, rata-rata Shovel Electric 30 persen lebih hemat dan HD Hybrid 70 persen lebih hemat dalam biaya operasional.

Manfaat lainnya dari beralih ke kendaraan listrik menurut PTBA adalah karena kendaraan listrik bisa bantu kurangi emisi karbon hingga 17 ribu tCO2e per tahun.

PTBA juga bekerja sama dengan sesama BUMN lainnya yaitu Industri Kereta Api (Persero)/INKA dalam membuat kendaraan tambang berbasis listrik.

Semoga ke depannya makin banyak sektor pertambangan di Indonesia yang beralih menggunakan kendaraan listrik. Tak hanya itu saja, sektor pertambangan juga harus bertransformasi melakukan kegiatan operasional yang lebih ramah lingkungan. Hal ini tentu saja demi menyukseskan program nol emisi karbon di Indonesia pada tahun 2060 mendatang. 

Exit mobile version