Golla Kambu merupakan sejenis camilan manis khas masyarakat Mandar yang paling diminati oleh masyarakat baik sekitar maupun luar daerah. Cemilan manis ini sekilas memang tampak mirip dengan Wajik yang ada di Jawa, tapi sebenarnya berbeda. Cita rasa cemilan ini cenderung memiliki rasa manis yang khas.
Cemilan Golla Kambu ini terbuat dari tiga jenis bahan, yakni beras ketan, parutan kelapa, kacang tanah yang sudah disangrai dan gula merah. Cita rasa yang gurih dari cemilan ini berasal dari kandungan buah kelapa dan kacang tanah, itulah yang membuatnya berbeda dari cemilan lainnya.
Selain itu, kuliner khas Mandar ini juga tidak menggunakan bahan pengawet sehingga mampu bertahan berbulan-bulan lamanya walaupun hanya menggunakan pembungkus dari daun pisang kering. Hal tersebutlah yang membuat makanan dengan tekstur berserat dan padat ini menjadi unik.
Kudapan khas suku yang mendiami Kabupaten Polewali Mandar di Sulawesi Barat ini disukai oleh berbagai kalangan. Diketahui, rasa makanan ini semakin nikmat jika ditemani dengan teh tawar atau kopi hitam.
Makanan ini juga kerap dihidangkan sebagai pelengkap menu berbuka puasa saat bulan Ramadan, karena dipercaya energi akan pulih kembali dengan rasa manisnya. Berdasarkan hal itu, permintaan makanan ini bisa meningkat 4-5 kali lipat di bulan puasa dibandingkan hari-hari biasa.
Biasanya makanan ini sering dijumpai dan dinikmati di sejumlah pusat jajanan tradisional di Polewali, pusat pemerintahan Polman. Daerah Botto dikenal menjadi sentra produksi makanan ini yang berada di tepi poros jalan Polman menuju Majene.
Golla Kambu dijual sebagai buah tangan khas Mandar yang biasanya ditawarkan kepada pengunjung dengan harga antara Rp10.000 hingga Rp15.000. Dikemas dengan pembungkus berbahan plastik berisi 8–10 bungkus kecil daun pisang kering, makanan ini juga dipasarkan melalui online dengan rentang harga Rp18.500-Rp20.000 per bungkus.
Seiring berjalannya waktu, makanan ini juga melakukan inovasi dengan mengkreasikan produk dengan varian rasa lain seperti rasa durian agar lebih menarik. Kreasi ini disebut baje durian dengan rasa khas buah dari kulit berduri tersebut. Baje durian ini tentu saja memiliki aroma khas menyengat yang makin menggugah selera. Dibandingkan dengan rasa manis yang berbumbu kacang, harga baje memang sedikit lebih mahal. Kreasi durian ini pun ikut menjadi varian yang paling dicari oleh para penikmat kuliner khas Mandar tersebut.