Jika tidak ada kendala, PON XX akan segera digelar 2 Oktober hingga 15 OKtober 2021 dan Papua yang menjadi tuan rumah ajang olahraga nasional ini. Tentunya, ajang olahraga tidak asing dengan keberadaan maskot yang menggambarkan ciri khas tuan rumah. PON XX Papua mempunyai maskot yang dinamakan “Kangpho” dan “Drawa”. Dua maskot ini diambil dari satwa endemik yang ada di Papua.
“Kangpho” sebenarnya adalah akronim dari kanguru pohon mantel emas yang mempunyai nama latin Dendrolagus Pulcherrimus. Meski Australia terkenal dengan negeri kangguru, namun kangguru jenis pohon mantel merupakan hewan endemik khas Papua dan dapat ditemui di hutan-hutannya.
Kanguru pohon mantel emas termasuk dalam kelas marsupial yaitu mamalia yang memiliki kantung di perutnya. Ditemukan di Gunung Sapapu, Pegunungan Torricelli, Papua Nugini, diketinggian 680 – 1.700 meter diatas permukaan laut pada tahun 1990 oleh Pavel Geman, panjang tubuh satwa khas Papua ini berkisar 41- 77 cm dengan berat yang mencapai 7 – 15 kilogram.
Ciri fisik satwa endemik yang menjadi maskot PON Papua ini ialah tubuh yang berwarna coklat muda dengan rambut yang halus. Ekornya yang mempunyai panjang kira-kira 40 – 80 cm bermotif lingkaran seperti cincin dengan warna yang lebih cerah.
Ciri unik pada kangguru ini terletak pada bagian leher, pipi dan kakinya yang berwarna keemasan, makanya ia dijuluki mantel emas. Aktivitas hewan ni kebanyakan ada di atas pepohonan dengan memakan buah dan biji-bijian.
Kini populasi kanguru pohon mantel emas sangat langka bahkan dikategorikan kritis oleh The International Union for Conservation of Nature (IUCN) pada tahun 2015 . Belum sempat banyak penelitian dan informasi mengenai spesies hewan berkantung ini secara perilaku, biologi maupun ekologinya.
Kanguru pohon mantel emas terakhir ditemukan oleh tim peneliti gabungan Ekspedisi Foja pada akhir 2005 di pegunungan Foja yang diapit Pegunungan Tengah dan Pegunungan Cyclops dan memang dikenal sebagai hutan belantara asri seluas kurang lebih 50.000 hektare.
Sedangkan satwa endemik maskot PON XX Papua yang satu lagi bernama “Drawa”, akronim dari Cendrawasih yang sudah lama terkenal menjadi ikon Papua. Burung yang bernama latin Paradisaea Raggiana dan berukuran sedang dengan panjang 34 cm ini dianggap sebagai burung surga serta sangat disakralkan.