Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Kepala Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dikabarkan membuka program Fasilitas Akses Pembiayaan bagi Desa Wisata di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan (Sulsel).
Program tersebut disampaikan oleh Menparekraf, Sandiaga Uno saat melakukan kunjungan ke Dermaga Dua Rammang-Rammang pada Jumat (3/3). Pada kesempatan itu Menparekraf menuturkan adanya rencana ini untuk memperkuat sektor parekraf melalui program pembiayaan desa wisata di beberapa desa wisata di Sulsel.
“Fasilitas ini untuk memperkuat sektor parekraf yang ada di desa-desa wisata di Sulawesi Selatan, salah satunya di Desa Rammang-Rammang. Pembiayaannya berbasis CBT (Community Based Tourism),” ujar Menparekraf dalam keterangan tertulisnya sebagaimana dikutip Antara, Sabtu (4/3).
Adapun menurutnya akses pembiayaan yang ditawarkan ini tidak lain berupa kolaborasi antara Kemenparekraf dan PT Sarana Multigriya Finansial (SMF), yang pada dasarnya memiliki fokus di bidang pembiayaan berbasis komunitas.
Sandiaga pun menerangkan nantinya pembiayaan tersebut akan digunakan untuk pengembangan pariwisata berbasis komunitas. Sebab, hal ini dianggap sebagai pilihan yang tepat dalam mengembangkan potensi di desa-desa wisata yang ada.
Nggak cuma itu saja, bahkan manfaat lainnya dari pengembangan pariwisata ini juga bisa membuka lebar peluang usaha, lapangan kerja, dan tingkatkan kesejahteraan penduduk daerah di desa wisata di Sulsel.
“Karena yang akan merasakan manfaat dan nikmat peningkatan kunjungan wisatawan ke Kampung Karst Rammang-Rammang adalah masyarakat sendiri. Pemerintah memfasilitasi, ini akan membuka peluang usaha dan lapangan kerja dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” jelas Sandiaga.
Di sisi lain, menurut Bonai Subiakto selaku Direktur Keuangan dan Operasional PT SMF, pembiayaan ini akan bekerja sama dengan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan besar pinjaman berkisar antara Rp80 juta sampai R100 juta tanpa jaminan dengan jangka waktu cicilan hingga 10 tahun.
“Jadi ada pemberdayaan jua di sini untuk BUMDes dalam membantu masyarakat yang akan mendapatkan bantuan dari kami,” ucap Bonai.
Sementara itu, Deputi Bidang Industri dan Investasi Kemenparekraf, Rizki Handayani turut menanggapi hal tersebut. Berdasarkan penuturannya bunga cicilan yang berasal dari pembiayaan ini hanya sebesar 3 persen. Nantinya bunga tersebut akan diputarkan kembali ke BUMDes.