Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKop UKM) bekerjasama dengan Komite Olahraga Nasional (KONI) Pusat, telah berkomitmen untuk mengembangkan Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) bidang olahraga di Tanah Air.
Kolaborasi KemenKop UKM dengan KONI Pusat ini disepakati dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU). Adapun bentuk kerjasama tersebut berupa pengembangan industri olahraga berbasis teknologi melalui pembentukan inkubator bisnis bidang olahraga, penumbuhan start up olahraga, serta penyusunan desain cetak biru (blueprint) peralatan olahraga.
Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM) Teten Masduki sendiri menjelaskan jika pihaknya siap untuk membina dan meningkatkan kapasitas serta kompetensi para atlet yang ingin menjadi pelaku usaha secara profesional.
“Saya percaya kolaborasi antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan KONI Pusat ini sangat strategis, melalui peran aktif koperasi dan UMKM dalam memperkuat ekosistem olahraga di Indonesia,” jelas Teten dalam rilisan resminya.
MenKopUKM sendiri menilai sektor olahraga mampu membentuk daya saing suatu bangsa di samping kemajuan atau prestasi olahraga menunjukkan kemajuan sebuah negara. Sebagai contoh kita bisa melihat Amerika Serikat, Tiongkok, Jerman, dan Jepang yang memiliki industri olahraga yang kuat, bahkan produk-produknya pun menjadi andalan di berbagai cabang olahraga.
Meredanya pandemi Covid-19 secara global membuat startup bidang olahraga, kebugaran, dan wellness product tumbuh dengan pesat. Dalam hal ini terdapat tiga kelompok industri olahraga yang tumbuh dengan pesat.
Pertama, sport performance yang terdiri dari sekolah olahraga, pusat kebugaran, camp olahraga, olahraga profesional dan olahraga alam. Sport production atau peralatan olahraga seperti pakaian, peralatan fitnes, raket, bola, sepatu, dan sejenisnya.
Serta yang terakhir sport promotion yaitu barang dagangan berupa pakaian, sepatu, topi dan pernak-pernik yang berlogo tim, negara atau nama atlet. Melihat hal itu, MenKop UKM berharap para startup brand olahraga, UMKM dan koperasi pun mengambil peluang pada setiap event olahraga.
Dengan begitu pengembangan UMKM di bidang olahraga dapat membantu terwujudnya pertumbuhan ekonomi nasional yang cukup pesat. Sehingga pada 2045 mendatang, Indonesia bisa menjadi negara keempat dengan pertumbuhan ekonomi tertinggi setelah Amerika Serikat, Tiongkok, dan India.
Tidak hanya itu saja, Teten juga mengajak seluruh lapisan khususnya yang terlibat di dalam industri olahraga nasional dapat memberdayakan mantan atlet Tanah Air untuk diinkubasi sehingga mampu mengembangkan bisnis alat olahraga yang dikerjasamakan.
“Kami sudah punya ekosistem pembiayaan di mana target 30 persen kredit perbankan untuk UMKM, nanti akan dibantu,” tutupnya.