Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengumumkan kalau program vaksin Covid-19 dosis keempat (booster kedua) akan dimulai dari pekan ini. Rencananya vaksin booster kedua sudah bisa di dapatkan mulai 24 Januari 2023 mendatang.
Sebagaimana pengumuman ini telah tertuang dalam Surat Edaran Nomor HK.02.02/C/380/2023 Tentang Vaksinasi COVID-19 Dosis Booster ke-2 Bagi kelompok Masyarakat Umum yang telah ditetapkan oleh Dirjen Pencegahan dan Pengendalian penyakit pada 20 Januari 2023.
Menurut Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu mengatakan vaksin booster Covid-19 dosis kedua ini bisa diberikan kepada seluruh masyarakat mulai dari usia 18 tahun ke atas.
“Vaksin booster kedua masyarakat umum masih diberikan secara gratis,” ujar Maxi dikutip CNN Indonesia.
Selain itu, ia juga menambahkan bahwa vaksin Covid-19 booster kedua ini baru bisa diberikan setelah melewati enam bulan terhitung dari suntikan yang pertama. Jenis vaksin yang nanti akan digunakan pun beragam. Totalnya ada 7 vaksin.
Dipastikan ketujuh vaksin ini sebelumnya telah mengantongi izin penggunaan darurat (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) melalui rekomendasi dari Komite Penasihat Ahli Imunisasi Nasional (ITAGI).
“Booster kedua mempertimbangkan data dan situasi epidemiologi kasus Covid-19 dan adanya varian baru sehingga perlu adanya percepatan vaksin Covid-19 di tahun 2023, baik vaksinasi primer dan booster,” imbuhnya.
Di samping itu, dr. Syahril selaku Juru Bicara Kementerian Kesehatan juga turut mengimbau kepada masyarakat yang belum melengkapi dosis primer dan booster agar segera melakukan vaksinasi di fasilitas pelayanan kesehatan atau pos vaksinasi terdekat.
“Kami mengimbau kepada masyarakat yang memang belum divaksinasi atau vaksinasinya belum lengkap, agar secepatnya dilengkapi. Jangan menunda, jangan pilih-pilih caksin, karena vaksinasi terbaik adalah vaksinasi yang dilakukan sekarang juga,” katanya.
Melansir laman resmi Kementerian Kesehatan, berikut daftar jenis vaksin yang bisa digunakan untuk vaksin booster kedua, diantaranya:
1. Kombinasi untuk booster pertama Sinovac
- AstraZeneca diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
- Moderna diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Sinovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Zifivax dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Indovac diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Inavac dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
2. Kombinasi untuk booster pertama AstraZeneca
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml
- AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
3. Kombinasi untuk booster pertama Pfizer
- Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
- AstraZeneca diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
4. Kombinasi untuk booster pertama Moderna
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml
- Pfizer diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,15 ml.
5. Kombinasi untuk booster pertama Janssen (J&J)
- Janssen (J&J) diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Pfizer diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,3 ml
- Moderna diberikan separuh dosis (half dose) atau 0,25 ml.
6. Kombinasi untuk booster pertama Sinopharm
- Sinopharm diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml
- Zivifax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.
7. Kombinasi untuk booster pertama Covovax
- Covovax diberikan dosis penuh (full dose) atau 0,5 ml.