Bentuknya mini, paruhnya berwarna merah, dan ada corak putih pada bagian bawah pipi, panggilannya si burung Gelatik Jawa! Sesuai dengan namanya, hewan endemik ini berhabitat di Pulau Jawa dan Pulau Bali. Berdasarkan IUCN Red List, burung Gelatik Jawa termasuk unggas yang mendapat status rentan punah. Hal ini pun tercantum pula pada Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P. 106 Tahun 2018 tentang Jenis Tumbuhan dan Satwa yang dilindungi.
Menurut laman Scentsindonesia, puncak populasi burung kicau ini ada pada tahun 1980-1990. Dalam kurun waktu 20 tahun terakhir, populasi gelatik jawa diprediksi menurun hingga 50%.
Ada banyak faktor dari menurunnya jumlah populasi burung Gelatik Jawa, Sob. Salah satunya adalah sering diburu dengan skala besar karena dianggap hama! Adapun faktor lainnya adalah karena perburuan liar.
Jika melihat populasinya di daerah Jawa Tengah dan Jawa Timur, kini ada 1.000 individu. Namun jumlah tersebut belum termasuk dari daerah lain. Bila di wilayah lain dimasukkan, maka perkiraan total populasinya bisa melebihi 3.750 individu burung.
Sebelum semakin punah, ada baiknya kita mengenal lebih dahulu, yuk, informasi seputar burung endemik satu ini. Simak bersama, ya!
Burung Gelatik Jawa: si Kecil yang Hidup Berkelompok
Burung ini pertama kali ditemukan pada 1758 oleh seseorang bernama Linnaeus. Hewan ini memiliki bentuk fisik yang indah dan elok. Sayangnya, keelokan tersebut diburu banyak orang dan menjadikannya sebagai burung hias. Sedih!
Satwa bernama ilmiah Loxia oryzivora ini memiliki ciri-ciri tubuh mungil, dengan panjang sekitar 15 cm. Saat masih kecil, burung ini berwarna cokelat. Tapi kalau sudah dewasa akan berubah menjadi beragam warna. Pada bagian luarnya akan berwarna abu-abu, perutnya menjadi cokelat kemerahan, kaki warna merah muda, dan matanya dikelilingi lingkaran berwarna merah.
Gelatik biasa hidup bersama-sama dengan kelompoknya. Apalagi ketika musim kawin tiba, gelatik jawa akan membangun sarangnya masing-masing pada bagian cabang pohon dengan menggunakan rumput tiba.
Selain itu, Birdlife International pernah mengidentifikasi bahwa burung ini juga berhabitat di wilayah timur dan barat Pulau Jawa, seperti Ujung Kulon, Rawa Danau, Gunung Halimun, Gunung Gede Pangrango, Meru Betiri, dan Baluran.
Selain di Pulau Jawa, satwa endemik ini juga berhabitat di Pulau Bali, Madura, Sulawesi, dan Maluku. Lebih detailnya lagi, gelatik jawa akan hidup di area pesisir pantai hutan bakau dan lahan terbuka.
Sayang banget, ya, kalau semisal burung Gelatik Jawa ini punah, Sob! Diharapkan dengan semakin banyaknya orang aware atau paham tentang pemeliharaan satwa endemik, nggak ada lagi perburuan liar terhadap burung Gelatik Jawa.