Selama ini, kecoak mungkin menjadi hewan yang dihindari oleh manusia. Tak sedikit manusia yang bisa menjerit histeris kala menemukan kecoak di sudut rumah dan berpikir untuk segera membasminya. Namun siapa sangka, sekarang kecoak tak lagi hanya menakuti manusia namun juga membantu manusia. Please welcome, kecoak pembantu tim SAR alis kecoak Cyborg!
Ya, saat ini para peneliti terus berinovasi demi menciptakan teknologi yang dapat memudahkan pekerjaan di masa depan. Seperti yang terjadi di Jepang, di mana para peneliti mempunyai ide unik dengan membuat hewan kecoak yang bisa menjadi pembantu tim SAR dalam evakuasi bencana. Tapi kenapa ya, dari semua hewan yang ada di muka bumi ini, kecoak yang dipilih?
Entah apa alasan tim peneliti dari lembaga penelitian Riken Jepang dan juga gabungan ilmuwan dari Waseda University, Fukui University of Technology dan Nanyang Technological University ketika memlih mengembangkan kecoak Cyborg yang nantinya dapat ‘diisi ulang’ untuk kemudian digunakan dalam penyelamatwan serta misi lainnya.
Wait, kecoak diisi ulang, emangnya galon?
Maksud ‘isi ulang’ di sini adalah kecoak tersebut ditempeli film sel surya ultra tipis empat mikrometer ke bagian punggung. Untuk jenis kecoaknya sendiri merupakan kecoak yang berasal dari Madagaskar.
Meski dipasang komponen elektrik, kecoak Madagaskar ini tetap bisa bergerak bebas saat tim menyisipkan bagian-bagian perekat dan non-perekat ke film sel surya untuk mengakomodasi gerakan alami serangga.
Sehingga kecoak pun tidak merasakan sakit. Sobat sudah tahu belum, jika kecoa Madagaskar ini tidak bisa terbang. Jadi, tidak menakutkan seperti kebanyakan kecoak yang ada di Indonesia.
Selain itu dengan listrik yang dipasok oleh sel surya, tim peneliti nantinya dapat mengontrol gerakan kecoak melalui modul kontrol nirkabel yang terpasang di dada dengan menerapkan stimulasi listrik ke organ sensorik yang disebut circus di segmen paling belakang serangga. Pengisian listrik ke sel surya juga nggak lama, kurang lebih dibutuhkan waktu 30 menit untuk 2 menit kendali jarak jauh.
Kecoak Cyborg dilengkapi sirkuit terpadu kecil untuk mengontrol perilaku mereka yang nantinya digunakan seperti pencarian dan penyelamatan perkotaan, mencari korban selamat yang terperangkap di puing-puing pemantauan lingkungan, dan inspeksi area berbahaya.
Kedepannya tim peneliti dari Riken berharap studi terbaru ini akan berkontribusi pada penggunaan praktis serangga Cyborg.
“Karena komunikasi nirkabel menghabiskan banyak daya, kami ingin meningkatkan jumlah listrik yang dihasilkan oleh sel surya di masa depan,” kata peneliti senior di Riken, Kenjiro Fukuda.
Kalau selama ini ada anjing yang sering digunakan polisi dan tim SAR untuk mencari manusia ketika ada bencana, kini tim SAR bakal kedatangan personil baru nih. Si kecil-kecil cabe rawit, kecoak Cyborg. Buat Sobat yang mau liat pergerakan kecoak Cyborg, kamu bisa saksikan di video yang diunggah RIKEN ini ya.