Jakarta, Rabu (13/1), bus sekolah milik Pemkot Bogor bernomor polisi F-7089-A yang membawa rombongan pasien positif Covid-19 terguling di Tol Jagorawi pada pukul 10.40 WIB . Dilansir dari viva.co.id, jumlah pasien berstatus orang tanpa gejala (OTG) di dalam kecelakaan bus pasien Covid-19 tersebut sebanyak tujuh orang pasien dan dua orang kru petugas yang salah satunya menjadi sopir.
“Ada sembilan. Transpor pasien OTG, bukan mobil ambulans,” kata Dedie A Rachim selaku Wakil Wali Kota Bogor.
Rencananya, ketujuh pasien tersebut tengah dalam perjalanan menuju ruang isolasi di BNN Lido yang berlokasi di Bogor. Menurut penjelasan Dedie, satu di antara tujuh penumpang bus mengalami patah tulang, sedangkan lainnya dalam tahap observasi.
“Semua sudah ditangani Laka Bogor dan dibawa ke RSUD Kota Bogor untuk dirawat lebih lanjut,” ujar Dedie.
Sebelumnya, seluruh pasien dijemput di tempat-tempat yang sudah ditentukan oleh petugas, sayangnya, bus sekolah yang ditumpangi mereka mengalami kecelakaan saat masuk ke ruas Tol Jagorawi, posisi bus saat terguling berada di Kilometer 42 arah Jakarta.
Dari hasil penyelidikan, Kapolresta Bogor Kota Kombes, Susatyo Condro Purnomo mengatakan bahwa kecelakaan tersebut diakibatkan oleh supir bus yang lalai. “Dari hasil olah TKP kami, memang kecelakaan tersebut karena kelalaian sopir. Saat ini sedang dilakukan pemeriksaan di Satlantas Polresta Bogor Kota,” ujar Susatyo.
Status tersangka kecelakaan bus yang menimpa pasien Covid-19 belum ditentukan, polisi masih menyelidiki lebih lanjut dan mengumpulkan data-data untuk menemukan penyebab pasti dari kecelakaan bus sekolah ini.
“Nanti kita akan pelajari lagi, kita akan periksa, nanti kita sesuaikan dengan data-data di lapangan. Nanti akan kita tentukan apakah sopirnya sebagai tersangka atau tidak,” tambah Susatyo.