Kecap termasuk salah satu bumbu yang terpenting untuk masakan seperti sate padang, nasi goreng, tongseng, mie ayam, bakso, dan lain sebagainya. Olahan dari kacang kedelai ini hanya bisa ditemukan di Indonesia.
Kecap memiliki rasa manis yang khas. Dibalik rasanya yang manis adakah yang mengetahui awal mulanya kecap di Indonesia? Berikut penjelasannya.
Awal mula kecap manis di Indonesia berasal dari kecap asin atau dikenal dengan nama soy sauce. Selama proses masuknya kecap ke Nusantara terjadi proses Akulturasi budaya antara Indonesia dan Tionghoa.
Menurut catatan sejarah kecap asin merupakan salah satu komoditi perdagangan kompeni Belanda (Vereenigde Oostindische Compagnie/VOC) pada tahun 1737. Pada masa itu VOC terlihat membawa 75 tong besar berisikan kecap asin yang berasal dari Dejima, Jepang dan dibawa ke Batavia. Namun, catatan sejarah tersebut juga masih belum tentu membuktikan bahwa awal mulainya kecap di Indonesia karena adanya pengaruh Belanda.
Meskipun demikian, sebagian orang lainnya juga banyak yang mempercayai bahwa kecap asin sudah berada di Nusantara jauh sebelum Belanda, yaitu dengan datang dibawa oleh para imigran atau pedagang dari China. Termasuk salah satunya Andreas Maryoto selaku pengamat makanan Nusantara dan penulis buku Jejak Pangan: Sejarah, Silang Budaya, dan Masa Depan (2009).
“Saya lebih percaya itu [kecap asin] datang dari daratan China, jauh sebelum Barat mengenal teknologi fermentasi, China sudah tahu. Itu yang menyebabkan mereka berlayar ke berbagai tempat dan bisa survive salah satunya [karena] penguasaan teknologi pangan yang secara tradisi sudah dikuasai orang China,” ujarnya.
Sementara itu, awal kedatangan China ke Nusantara disebabkan karena adanya jalur perdagangan yang disebut sebagai Jalur Sutera. Jalur tersebut merupakan salah satu perdagangan internasional kuno dari peradaban China yang menghubungkan wilayah barat dan timur.
Menurut Badan Pendidikan dan kebudayaan PBB (UNESCO) mengungkapkan bahwa Jalur Sutera memiliki panjang hingga 35 kilometer. Konon jalur tersebut telah digunakan hingga ribuan tahun. Dalam hal ini, mereka mulai memanfaatkan jalur tersebut sebagai jalur perdagangan utama dunia hingga abad ke-16.
Pada kesempatan tersebut diperkirakan para pedagang dan imigran dari China sambil memperkenalkan kecap asin kepada masyarakat Nusantara. Awalnya sempat tidak disukai. Hingga pada abad ke-18 kecap mulai populer di Nusantara sebagai bumbu penyedap.
Setelah mulai disukai oleh masyarakat di Nusantara mereka sedikit memodifikasi kecap tersebut dengan menambahkan produk lokal gula palem. Jadilah yang semula dari kecap asin berubah menjadi kecap manis.