Di Hari Mangrove Sedunia 2023, Indonesia dapat “hadiah”, nih, Sob. Setelah dibangun sejak hampir lima tahun lalu, akhirnya Kebun Raya Mangrove pertama Indonesia di kawasan Gunung Anyar, Surabaya, Jawa Timur, diresmikan pada Rabu, (26/7/2023).
Peresmian Kebun Raya Mangrove (KRM) ini dilakukan oleh Ketua Yayasan Kebun Raya Indonesia (YKRI) Megawati Soekarnoputri. Presiden kelima Republik Indonesia tersebut didampingi oleh Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa dan Walikota Surabaya Eri Cahyadi.
FYI, Kebun Raya Mangrove pertama milik Indonesia ini mempunyai luas 25 hektar dan sudah diwacanakan dibangun pada tahun 2018. Keputusan membangun kebun raya khusus untuk mangrove semata-semata sebagai wujud nyata gerakan menjaga bumi dari kerusakan lingkungan yang kian mengancam.
Kebun Raya Mangrove Surabaya (KRMS) mencakup tiga area bakau di kawasan pantai timur Surabaya, tepatnya Mangrove Wonorejo, Mangrove Medokan Sawah, dan Mangrove Gunung Anyar. KRMS memiliki koleksi sebanyak 57 jenis tanaman mangrove atau bakau. Bahkan saat ini masih dilakukan eksplorasi tiga jenis bakau baru.
“Sekarang ada 57 jenisnya (mangrove). Kalau semisal ada jenis lain kami akan ambil atau minta bibitnya, sehingga kebun raya ini semakin sempurna dengan banyak jenis yang dimiliki,” ujar Walikota Surabaya, Eri Cahyadi.
KRMS memiliki fungsi pendidikan bagi siswa-siswi sekolah untuk mengenal mangrove, penelitian bagi sivitas kampus atau pegiat lembaga dan komunitas pelestari lingkungan pesisir. KRM juga bermanfaat sebagai destinasi wisata bagi masyarakat.
Terkait fungsi wisata, KRMS telah dilengkapi dengan sarana hiburan, di antaranya sentra kuliner UMKM, wahana perahu, motor air atau jet ski, hingga kendara segala medan atau ATV. Setelah diresmikan, KRMS bakal dibuka untuk publik dengan tiket berbayar.
“Setelah peresmian, dapat dimanfaatkan oleh masyarakat umum dengan pengenaan tiket kepada pengunjung,” katanya.
Pemanfaatan tanaman mangrove di KRMS juga akan melibatkan masyarakat sekitar kawasan mangrove dengan menggandeng Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN). Seperti diketahui, tanaman mangrove bisa diolah menjadi ragam produk bermanfaat, dari bahan pangan hingga sabun.
“Nanti hasilnya juga akan diberikan kepada masyarakat. Jadi Insyaallah, akan ada pengembangan oleh masyarakat dan komunitas yang hasilnya bisa mengurangi kemiskinan,” tandasnya.
Sobat tertarik berkunjung ke KRMS? Catat dulu ya, buat jadi destinasi liburanmu.