Meski Indonesia tercatat menjadi negara dengan pengguna TikTok terbanyak di dunia, namun ternyata ada sisi kelam dari penggunaan internet di Tanah Air, lho, Sobat. Tahukah kamu, bahwa menurut laporan NCSI atau National Cyber Security Index dan juga didukung oleh riset dari Reboot Digital PR Service, keamanan siber RI menjadi yang terburuk di dunia.
Laporan terbaru dari National Cyber Security Index (NCSI) sebelumnya menunjukkan bahwa ancaman untuk cyber security Indonesia berada di peringkat 6 di antara 10 negara di ASEAN, dan peringkat ke-83 dari 160 negara secara global. Tentunya angka ini juga sangat mengkhawatirkan!
Pihak NCSI juga melakukan riset yang dibuat oleh Reboot Digital PR Service. Dari hasil riset oleh Reboot, Indonesia menduduki peringkat pertama dengan skor 82,8 dari 100.
Selain RI, inilah deretan 10 negara dengan keamanan siber terburuk:
Sedangkan negara dengan keamanan siber teraman adalah Korea Selatan yang mempunyai skor bahaya hanya 19,8 dari 100. Diikuti oleh Jepang (21,8/100) dan Lebanon (29,3/100).
Indikator Buruknya Keamanan Siber
Apa, sih, yang dianalisis oleh pihak Reboot Digital terkait keamanan siber? Mereka menganalisis statistik keamanan siber, termasuk unduhan drive-by, situs phishing, situs hosting malware, dan komputer yang disusupi untuk membuat skor indeks bahaya siber.
Hasilnya, Reboot Digital mendapatkan fakta sebanyak 643 komputer yang terinfeksi virus, 1.080 situs phising dan 1.040 situs mengandung malware. Indonesia juga memimpin dengan jumlah kasus ransomware terbanyak di ASEAN sepanjang tahun 2021 sebanyak 1,3 juta kasus dari total 2,7 juta kasus.
“Ancaman-ancaman siber pada umumnya menyasar perusahaan besar dan institusi pemerintahan, terutama tiga tahun terakhir,” ungkap Regional Director Asia Tenggara Menlo Security, CK Mah, Rabu (15/6/2022).
Padahal Indonesia mempunyai 202 juta pengguna internet dan disebut-sebut bisa menjadi pengerek ekonomi digital, bahkan bisa menjadikannya yang terbesar di Asia Tenggara. Ekonomi digital nasional juga diproyeksi akan mencapai US$146 milar pada 2025 mendatang.
Alasan Indonesia Bisa Terkena Ancaman Serangan sSber
Menurut CK Mah, ada beberapa alasan mengapa Indonesia bisa marak terkena ancaman serangan siber. Salah satunya adalah karena jaringan lama atau legacy network dan infrastruktur keamanan jaringan yang tidak lagi mampu untuk mengakomodasi cara bekerja seseorang pada lanskap modern saat ini. Hal ini termasuk dalam mencegah Highly Evasive Adaptive Threats (HEAT) yang dapat mengakibatkan ransomware.
Oleh karena itu, menurut CK Mah saat ini korporasi membutuhkan pendekatan yang tidak rumit dan berbiaya terjangkau. Hal ini untuk memudahkan pengoperasian sistem keamanan sehingga perlindungan bisa dilakukan secara lebih maksimal.
Nah, Sobat, meski kamu bukan korporasi dan hanya memakai internet untuk keperluan personal, kamu juga perlu berhati-hati ya. Apalagi kasus phising juga bisa mengenai dirimu yang suka bertransaksi bank lewat internet. Selalu hati-hati, Sob!