Di masa pandemi saat ini, sedikit sekali orang-orang yang mampu bangkit bahkan berprestasi hingga mengharumkan nama bangsa dan negara. Seperti yang dilakukan pebalap bernama Sean Gelael.
Yup, Sean Gelael adalah pebalap Indonesia yang pernah dipercaya untuk mengetes mobil F1 dari Scuderia Toro Rosso pada season 2017 di Bahrain dan post season 2019 di Abu Dhabi, berhasil mendapat posisi kedua pada kejuaraan dunia FIA Formula 2 – Race 1 Asian Le Mans Series, Sabtu (13/2/2021) di Dubai Autodrome.
Lalu, kira-kira apa aja sih rahasia sukses dari Sean Gelael di masa pandemi ini? Langsung saja simak obrolannya di bawah ini:
Sean, gimana nih kondisinya di masa pandemi ini? Sehat selalu kan?
Bro ku baik bro ku, kondisi pandemic yah masih ketat di mana-mana ya. Tapi ya, alhamdulillah sehat selalu.
Nah, ada perbedaan nggak sih rutinitas lo di masa pandemic dan masa normal? Apa kegiatan balapan jadi terganggu dengan pandemic ini?
Sebenernya untuk aku sendiri sih perbedaannya mungkin lebih ke kebebasan pergi-perginya ya. Tapi kalo aku kan emang misalnya anaknya emang rumahan, terus kayak alhamdulillah kalo nge-gym atau persiapan dan lain-lainnya itu tetep di rumah ya waktu itu, jadi kayak untuk pola hidupku sendiri jadi sih nggak terlalu berbeda. Cuma misalnya kayak, kalo di Jakarta apa namanya pagi itu misalnya nge-gym, ngantor habis itu pulang gitu. Ya mungkin sekarang kalo ketemu temen-temennya di rumah dan nggak se-free temen-temen yang atau kelompok-kelompok lainnya gitu aja sih.
Kegiatan balap itu, alhamdulillah sih dibanding sport-sport yang lain itu tetep jalan ya. Maksudnya kayak tahun 2020 itu lebih condensation aja, yang biasa dari Maret sampai Desember sekarang waktu itu dari Juli ke Desember. Jadi, jauh lebih ketat dan kompetisi jauh lebih berturut-turut ya, tapi ya alhamdulillah kayak penyelenggaraannya kuat dengan straight dengan COVID protocol dan bisa juga karena yang sulitkan untuk balap itu venue-nya kan beda-beda ya, kayak tenis gitu kan kita pindah-pindah tempat dan pindah-pindah banyak orang yang satu timnya itu misalnya bisa 200-300 orang, misalnya 200 orang each dari F1, terus kayak dari F2-nya sendiri 50, jadi kayak ribuan orang pindah dari satu tempat ke tempat yang lain. Tapi ya penyelenggaranya amazing job untuk only having very small cases atau minimal cases yang kena gitu dan yang masuk ke track itu nol, jadi ya bener-bener menjaga banget.
Untuk obrolan lebih lengkapnya, simak di bawah ini: