Beberapa waktu lalu ilmuwan telah merampungkan proyek pengembangan kamera digital terbesar di dunia atau disebut juga dengan Legacy Survey of Space and Time (LSST). Rencananya pada beberapa bulan ke depan kamera akan melalui tahap uji coba sebelum akhirnya dioperasikan pada akhir tahun 2024.
Pada awal diinformasikan kamera raksasa satu ini diperkenalkan oleh seorang ilmuwan dari SLAC National Accelerator Laboratory. Bukan hanya ukurannya yang spesial tapi kualitas kamera ini nggak main-main, loh, Sobat.
Bagaimana tidak? Kamera digital raksasa ini memiliki resolusi sangat besar, yaitu 3,2 gigapiksel atau 3.200 megapiksel dan diperkirakan bisa memotret hingga jarak 24 km. Tak heran apabila disebut-sebut sebagai kamera digital terbesar di dunia.
Direncanakan kamera ini akan dipasang di Observatorium Vera C. Rubin yang letaknya ada di Gunung Cerro Pachon, Chili. Fungsinya, kamera LSST akan bertugas memotret sekitar 20 miliar galaksi selama 10 tahun ke depan. Hasil jepretan fotonya akan dihimpun di setiap malam dengan total sekitar 15 TB.
Dari akumulasi foto-foto tersebut nantinya akan membantu para peneliti dalam menyikapkan sifat dari materi gelap yang selama ini misterius, serta mempelajari soal terbentuknya sebuah galaksi. Kalau tugas selama 10 tahun nanti sudah dinyatakan selesai, maka kamera seberat 3 ton dan tinggi 2 meter ini akan dijadikan film 3D dari potret langit bagian selatan.
“Ketika kami melihat fenomena baru dalam waktu 60 detik setelah tombol kamera ditekan, kami bisa mengirimkan notifikasi kepada siapapun yang penasaran,” ujar Insinyur Utama Kamera LSST, Travin Lange seperti yang dikutip Cnet.
Lantas, apa saja fungsi bagian-bagian dari kamera ini?
Kecanggihan kamera ini dibuktikan dengan adanya 189 sensor yang terpasang untuk memanfaatkan cahaya dari objek. Dalam hal ini, misalnya bintang. Objek bintang tersebut kemudian diubah menjadi sinyal listrik dan akhirnya bisa diproduksi sebagai gambar digital.
Setiap sensornya berbentuk persegi yang tiap sisi terdapat sekitar 42 mm. Bila dijumlahkan dengan semua sisinya, maka kamera LSST mempunyai 3,2 gigapiksel atau setara dengan 3.200 MP. Diibaratkan kamera ini mampu memotret bola golf dengan jarak 24 km.
Dilansir New Scientist via Kompas Tekno, semua sensor pada kamera LSST terbingkai rapi dengan lensa yang mempunyai diameter 1,57 meter. Saking besarnya lensa dari kamera ini, Guiness World bahkan memberikan penghargaan, loh!
Kecanggihan lain dari kamera ini adalah device ini dibekali teknologi pendingin yang akan membuat suhu perangkat tetap stabil hingga -100 derajat celcius. Namun, jika berbicara tentang teknologi pembaharuan pendinginnya akan terus dimodifikasi tahap akhir sebelum digunakan untuk kamera tersebut.
Nah, berdasarkan kabar yang beredar dalam jangka waktu dekat ini, lebih tepatnya pada bulai Mei 2023 mendatang para ilmuwan dari SLAC akan mulai mengemas kamera LSST dan diterbangkan ke Santiago de Chile menggunakan pesawat Boeing 747 untuk diposisikan di observatorium di Puncak Cerro Pachon.u
Pastinya kamera ini bakal menangkap panorama langit lebih detail, Sobat. Sudah nggak sabar ingin melihat wujud dari kamera digital terbesar di dunia satu ini, bukan? Sabar dulu, Sobat. Kita nantikan perilisannya bersama-sama, ya!