- Kim Il-sung memimpin Korea Utara sejak merdeka pada 9 September 1948 hingga wafat pada 8 Juli 1994
- Ideologi Juche yang dianut Kakek Kim Jong-un ini kemudian dijadikan nama sistem kalender di Korut.
Sob, sebelumnya, Sampajauh.com pernah membahas bagaimana tahun baru China ditentukan di kalender tradisional mereka. Tapi kamu tau nggak Sob, ternyata nggak hanya China yang punya kalender sendiri, tetangganya alias Korea Utara juga punya sistem kalender sendiri yaitu Kalender Juche.
Berbeda dengan kalender di negara-negara lain yang meskipun berbeda dari Gregorian tapi masih didasarkan dari pergerakan matahari atau bulan, kalender Juche tak memakai sistem lunar atau lunisolar. Ia punya caranya sendiri dalam menghitung tahun. Lantas kaya gimana, sih, kalender Juche itu? Kenapa kalender ini masih dipakai? Simak penjelasan di bawah ini, Sob!
Tentang Kalender Juche
Kalender Juche atau Kalender Republik Demokratik Rakyat Korea juga dipakai di Korea Utara selain kalender Gregorian. Nama Juche diambil dari ideologi yang dikembangkan Kim Il-sung, pendiri Republik Demokratik Rakyat Korea dan juga kakek Kim Jong-un (pemimpin Korut sekarang) yang artinya self-reliance atau kemandirian. Nah, kemandirian yang dimaksud Kim Il-sung ialah kemerdekaan politik, kemandirian ekonomi, dan kemandirian pertahanan miiter.
Kalender ini menggabungkan elemen-elemen dari dua kalender sejarah yang digunakan di Korea, yaitu kalender tradisional nama-nama era Korea dan kalender Gregorian (yang dihitung sejak kelahiran Yesus). Tapi hanya elemen yang dipinjam seperti nama bulan dan hari. Kalau awal tahunnya dimulai dari tahun kelahiran pendiri Republik Rakyat Demokratik Korea, Kim Il-sung. Tahun 1912 menjadi Juche 1, tahun 1913 menjadi Juche 2 dan seterusnya. Sehingga kalau sekarang tahun 2023, di kalender Juche sudah tahun 112.
Dekrit penggunaan kalender ini diundangkan pada 8 Juli 1997 pada ulang tahun ketiga kematian Kim Il-sung. Pada waktu itu juga, pemerintah menetapkan ulang tahun kelahiran Kim Il-sung sebagai Hari Matahari. Selanjutnya kalender Juche resmi dipakai pada 9 September 1997 dengan semua media, transportasi dan akta kelahiran menggunakan tahun Juche.
Tahun Juche | Tahun Gregorian | Peristiwa Penting di Kalender Juche |
1 | 1912 | Kelahiran Kim Il-sung |
31 | 1942 | Kelahiran Kim Jong-il |
37 | 1948 | Korea Utara didirikan |
71 | 1982 | Pembangunan Menara Juche selesai untuk memperingati 70 tahun kehidupan Kim Il-sung dan kelahiran Kim Jong-un |
83 | 1994 | Kematian Kim Il-Sung |
86 | 1997 | Kalender Juche diperkenalkan |
100 | 2011 | Kematian Kim Jong-il |
101 | 2012 | 100 tahun setelah kelahiran Kim Il-sung |
Kalender Jadi Barang Langka di Korea Utara
Karena kalender masehi atau kalender Gregorian sudah ada di smartphone, mungkin kalender fisik tak lagi menjadi barang penting yang harus ada di rumah. Tapi ya nggak jadi barang langka, juga, sih, kayak di korea Utara.
Dulunya, kalender fisik Juche yang juga hadir dengan versi Gregorian, dibagikan pemerintah ke satu rumah tangga satu buah. Namun sekarang sudah nggak dibagiin secara gratis dan masyarakat harus beli kalender yang dirilis resmi pemerintah. Sebenarnya sama aja dengan di Indonesia kalau soal beli kalender, tapi yang jadi permasalahan, kalender bisa jadi ‘barang mewah’ di negara ini.
Yap, sekarang-sekarang ini terlebih dijaman inflasi yang sedang tinggi di negara tersebut, kalender fisik yang cuma dikeluarkan pemerintah bisa jadi barang langka buat warga miskin. Bahkan hal ini seolah-olah jadi simbol status yang memisahkan warga kaya dengan miskin.
Kalender dua sisi enam halaman dengan foto berwarna yang didedikasikan satu halaman untuk setiap bulan, dicetak di ibu kota Pyongyang, harganya paling mahal karena kualitas kertas bagus dan foto-foto pemandangan indah. Tapi, kalau mau yang lebih murah ada cetakan provinsi.
Pandemi, perbatasan impor tinta dan kertas hingga kekurangan pangan yang berujung inflasi membuat harga kalender telah meningkat sebanyak empat kali lipat, dan hanya mereka yang cukup beruntung serta yang tidak perlu mengkhawatirkan jam makan berikutnya bila membeli kalender, yang bisa mendapatkannya.
Melansir Radio Free Asia, pada tahun 2022 lalu, kalender yang dibuat Pyongyang diperjualbelikan hingga 30 yuan (Rp67 ribu) sampai 40 yuan (Rp89 ribu). Sedangkan kalender satu halaman biasa, dengan tanggal dalam 12 bulan dicetak di satu kertas dengan harga lebih murah dari 30 yuan, harusnya.
Jadi begitu, Sob, selain kalender Gregorian, Korea Utara juga menggunakan dan menampilkan tanggal kalender Juche di hal-hal dan acara tertentu. Selanjutnya, kamu mau Sampaijauh.com bahas sistem kalender unik di negara mana lagi, nih?