Sobat SJ tahu nggak, jika Indonesia memiliki satu tempat yang dikenal sebagai produsen knalpot kendaraan? Ya, Pasar Knalpot yang berada di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Pasar ini diketahui banyak menjual berbagai model knalpot bahkan produksinya pun telah diekspor hingga ke luar negeri.
Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah dan Aneka (IKMA) Kemenperin, Reni Yanita menjelaskan jika IKM knalpot telah banyak berkembang di Indonesia khususnya di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah. Pada 2010 lalu, industri kecil dan menengah ini pun mampu menyokong perekonomian daerah.
“Salah satu sentra IKM di Jawa Tengah (Pasar Knalpot Purbalingga), telah puluhan tahun mendukung produktivitas industri besar, khususnya sektor otomotif. IKM knalpot berhasil menjadi ikon daerah, sehingga Kabupaten Purbalingga dijuluki sebagai ‘Kota Knalpot’,” ujar Reni Yanita dalam keterangan resmi pada Rabu (31/8/2022).
Pada akhir 2020, tercatat jumlah IKM di sentra knalpot Purbalingga pun semakin bertumbuh hingga mencapai 204 unit usaha, dengan jumlah tenaga kerja mencapai 1.326 orang. Volume produksi IKM di sentra tersebut pun mencapai 852.650 unit, meningkat dari tahun sebelumnya dengan angka 803.750 unit.
Dengan catatan tersebut, bisa dikatakan nilai produksi knalpot di Purbalingga meningkat empat kali lipat dalam 10 tahun terakhir. Dari Rp35 miliar pada 2010, menjadi Rp138,7 miliar pada 2020.
Nilai investasinya pun tercatat meningkat tiga kali lipat, dari Rp1,6 miliar pada 2010 menjadi Rp5,2 miliar pada 2020. Hebatnya lagi, knalpot-knalpot dari Purbalingga telah digunakan berbagai merek kendaraan ternama seperti Pindad, Toyota, Honda, hingga Mercedes-Benz.
“Ini pertumbuhan yang luar biasa besar sebagai ikon industri Purbalingga,” tambahnya.
Sekedar informasi saja, industri knalpot Purbalingga telah dimulai pada 1950-an, tepatnya di Dusun Pesayangan, Purbalingga. Dusun ini awalnya dikenal sebagai pusat kerajinan logam untuk membuat gamelan dan perkakas dapur.
Memasuki tahun 1977, salah satu pengrajin logam di Dusun Pesayangan pun mulai beralih membuat knalpot kendaraan dan hingga sekarang. Di tahun 1980-an, produksi knalpot Purbalingga mulai banyak dipesan oleh para pelaku otomotif dari wilayah Jawa, Sumatra, dan Sulawesi.
Barulah memasuki tahun 1990-an, di mana berbagai merk kendaraan mulai banyak diproduksi di Indonesia, industri kerajinan knalpot di Purbalingga mengalami perkembangan yang cukup pesat. Perluasan pasar pun tidak hanya di wilayah Dusun Pesayangan saja, melainkan hingga ke beberapa wilayah seperti Kembaran Kulon, Galuh, Patemon, Mrebet, Wirasan, Babakan, hingga Gembong.