Kabau: Kacamata Kayu dari ‘Sampah’ Papan Luncur yang Terdengar Hingga Amerika Serikat

Harga hingga Rp. 1,5 juta.

Sumber Gambar : instagram.com/kabau.indo

Sumber Gambar : instagram.com/kabau.indo

Bagi Anda para penggila papan luncur atau skateboard yang memiliki papan bekas, jangan langsung membuang sampah tersebut. Pasalnya, sampah papan luncur bisa diolah kembali menjadi sebuah aksesoris yang keren. Seperti yang dilakukan oleh dua pemuda bernama Reynanto Akhmad Aditya (Ditto) dan Bonny Andrew (Andro) lewat produk bernama Kabau.

Kedua pemuda lulusan desain Universitas Trisakti ini, melalui produk Kabau telah memanfaatkan limbah papan luncur menjadi aksesoris kacamata yang cukup keren dan unik. Ide tersebut bermula saat Ditto dan Andro ingin membuat sesuatu dari hobinya yakni bermain skateboard.

Pada 2012 mulailah keduanya bereksperimen dengan membuat kacamata dari papan luncur yang rusak bahkan patah. Material bahan kayu skateboard yakni maple dinilai cocok untuk dijadikan sebuah kacamata, karena memiliki kekuatan, kelenturan dan warna lapisan warna papan luncur yang sangat unik.

Untuk mendapatkan stok papan luncur bekas dan rusak, Ditto dan Andro membuka donasi dari teman-teman bermainnya.

“Para skateboarder mendonasikan lima papan skate bekas pakai dalam kondisi apapun. Sebagai apresiasi, Kabau membuatkan satu buah kacamata dari papan yang didonasikan dengan tujuan menjalin komunikasi dan saling mendukung dengan para pemain skateboard,” ujar Ditto seperti dikutip GNFI pada Selasa (2/7/2021).

Karena hasil dari donasi memiliki bahan baku yang terbatas, maka kedua pemuda kreatif ini membatasi jumlah pembuatan kacamata. Tercatat, dalam sebulan Kabau memproduksi kurang lebih 10-15 buah. Para konsumen pun dapat memesan kacamata sesuai dengan desain atau model yang diinginkan.

Rata-rata, harga penjualan kacamata dipatok mulai dari harga Rp 1,2 juta hingga Rp 1,5 juta rupiah. Harga tersebut disesuaikan dengan bahan baku yang terbilang cukup mahal. Ditto menambahkan jika modal awal untuk pendukung seperti lensa dan engsel diperkirakan sekitar Rp. 300 ribu – Rp. 500 ribu.

Saat ini, produk Kabau sendiri tidak hanya dijual di Indonesia saja. Beberapa konsumen dari negara-negara lain seperti Malaysia, Jepang, Australia, Swiss, Dubai hingga Amerika Serikat pun banyak memesan dengan sistem pre-order.

Mengetahui dalam membuat produk dibutuhkan sebuah inovasi, maka beberapa produk pun dibuat dengan menggandeng seniman, atau public figure ternama. Rencananya, ke depan produk asli Indonesia ini akan membangun toko offline di berbagai negara.

Sekedar informasi saja, nama Kabau sendiri diambil dari tempat kelahiran sang pembuat kerajinan tersebut, yang terletak di Minangkabau, Sumatra Barat. Untuk mengetahui informasi lengkap mengenai produk ini, langsung saja kunjungi akun Instagram @kabau.indo.

Exit mobile version