Perekonomian di berbagai wilayah Indonesia pasca pandemi Covid-19 perlahan menunjukkan hasil positif, salah satunya ‘Pulau Dewata’ Bali. Pulau dengan keanekaragaman destinasi wisata ini mulai banyak dikunjungi para wisatawan, baik dari dalam negeri maupun luar negeri. Pergelaran festival musik pun banyak bermunculan. Selain itu, pertumbuhan jumlah desa wisata di Bali juga meningkat tajam.
Meningkatnya jumlah desa wisata di Bali diungkapkan langsung oleh Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, Tjok Bagus Pemayun kepada salah satu media online di Indonesia. Ia mengatakan kini telah terdapat 294 desa wisata yang banyak dikunjungi turis dalam negeri dan luar negeri di seluruh Pulau Dewata.
“Di Bali jumlah Desa Wisata 294, itu meningkat. Sebelum pandemi ada 189 Desa Wisata,” terang Tjok Bagus Pemayun seperti dikutip CNN Indonesia, Selasa (16/8/2022).
Kenaikan tersebut tak terlepas dari banyaknya wisatawan yang berkunjung dan ingin melihat ruang terbuka ala desa khas Bali serta aktivitas masyarakatnya. Namun, meskipun mengalami peningkatan yang cukup signifikan, pihak Dinas Pariwisata Provinsi Bali tidak menargetkan semua desa menjadi desa wisata.
Pasalnya, untuk menjadi sebuah desa wisata, desa tersebut harus memiliki kekhasan yang berbeda dari desa-desa lainnya.
“Saya, tidak mau menargetkan semua desa di Bali menjadi desa wisata. Karena, (nanti) ada yang sama. Harus ada yang membedakan satu sama lainnya, sesuai dengan karakteristiknya kalau sama jangan bikin Desa Wisata,” tambahnya.
Selain itu, untuk menjadi desa wisata harus memperoleh Surat Keterangan (SK) dari Bupati dan Walikota setempat beserta syarat lainnya. Dinas Pariwisata Provinsi Bali juga akan melakukan evaluasi terhadap desa-desa tersebut. Sebab, dikhawatirkan tidak berjalan sesuai fungsinya.
“Yang pertama jadi desa wisata, ada SK Bupati bahwa itu merupakan desa wisata. Kenapa demikian, karena itu lebih memudahkan kita melakukan pembinaan dan memberikan bantuan, kalau memang ada bantuan,” tutupnya.
Sekadar informasi saja, salah satu desa di Bali yakni Desa Penglipuran dinobatkan sebagai Desa Terbersih Ketiga di Dunia sejak 2016 lalu. Desa tersebut berada di Kabupaten Bangli yang memiliki konsep Tri Mandala yakni Utama Mandala, Madya Mandala, dan Nista Mandala.