Nama Patsy Widakuswara beberapa waktu lalu sempat menjadi perbincangan media di Amerika Serikat. Ya, wanita yang dikenal sebagai jurnalis Voice of America (VOA) asal Indonesia ini telah dibebas tugaskan oleh pemerintah Presiden Donald Trump. Namun, kini Patsy kembali ditugaskan menjadi korespondensi Gedung Putih, setelah Presiden Joe Biden resmi dilantik.
Pengembalian posisi Patsy Widakuswara untuk menjadi korespondensi Gedung Putih terjadi sehari setelah Presiden Amerika Serikat, Joe Biden memecat para petinggi VoA era Donald Trump, yakni CEO U.S Agency for Global Media, Michel Pack, Direktur Voice of America, Robert Reilly dan wakilnya, Elizabeth Robbins.
Sedangkan posisi Direktur Voice of America saat ini digantikan oleh senior editor VoA, Yolanda Lopez. Jurnalis VoA, Patsy Widakuswara sendiri dibebastugaskan oleh Robert Reilly ketika pada 11 Januari 2021 di kantor pusat Voice of America memberikan pertanyaan untuk Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Mike Pompeo.
Pada saat itu, Mike Pompeo mendapat undangan untuk melakukan sesi wawancara bersama VoA. Dalam sesi tersebut, mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat tersebut, melarang jurnalis untuk bertanya, hanya Direktur VoA, Robert Reilly saja yang diperkenankan untuk berbicara.
Selama sesi wawancara, Pompeo mengkritik VoA karena dinilainya kurang mewartakan berita positif tentang pemerintah Donald Trump. Hingga di satu momen, Patsy Widakusuma yang memberikan pertanyaan-pertanyaan kritis mengenai tragedi di U.S Capitol, sayangnya pertanyaannya tidak diindahkan oleh Mike Pompeo.
The nation’s top diplomat @SecPompeo ignoring my questions about what he is doing to restore US reputation and whether he regrets saying there will be a second Trump administration. pic.twitter.com/8pcP9lRQ5a
— Patsy Widakuswara (@pwidakuswara) January 11, 2021
Merasa tertekan mantan Menteri Luar Negeri AS tersebut, justru bertanya kepada Patsy: “Anda siapa?.” Sontak, Patsy pun menjawab: “Saya koresponden Gedung Putih untuk VOA.”
Usai wawancara, Patsy Widakuswara langsung dipindah tugaskan oleh VoA. Melihat hal ini, Asosiasi Koresponden Gedung Putih (WHCA) mengutuk mutasi Patsy Widakuswara yang dilakukan petinggi VoA saat itu.
Hal yang dilakukan pemerintah Donald Trump dinilai telah mencederai demokrasi di Amerika Serikat. Tetapi kini, setelah pemecatan beberapa petinggi VoA oleh Joe Biden, Patsy diketahui kembali ditugaskan di Gedung Putih. Hal ini ia ungkapkan langsung melalui akun Twitter-nya (@pwidakuswara).
“Happy prof. news, I’m back to cover the WH for @voanews. My reassignment on Jan 11 after i pushed to question Mike Pompeo on the Capitol riots has been canceled, following the change of leadership in @USAGMgov, incl. VOA Dir. Robert Reilly & Dep. Dir. Elizabeth Robbins,” jelas Patsy Widakuswara pada media sosialnya.
Sedikit informasi saja, selama empat tahun di bawah kepemimpinan Presiden Trump, tercatat kurang lebih 20 karyawan VoA mengajukan perlindungan whistleblower karena dinilai VoA mengalami kekacauan.
Di sisi lain, Robert Reilly menilai pemecatannya bermotif politik dan whistleblower yang dilakukan oleh karyawannya saat itu sudah direncanakan dan untuk menekan dirinya. Saat ini pun, Presiden terpilih Amerika Serikat, Joe Biden menunjuk Ke Lu Chao yang telah bekerja hampir 40 di VOA sebagai jurnalis dan manajer, sebagai pelaksana tugas CEO dari agensi induk U.S Agency for Global Media.