Komoditas mineral Indonesia memang tengah menjadi primadona di kancah internasional. Tak hanya negara Uni Eropa yang berminat dengan mineral Indonesia, kali ini Jepang juga melirik potensi nikel dan kobalt Tanah Air.
Jajaran Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Minerba) Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyebutkan telah bertemu perwakilan sejumlah korporasi energi asal Jepang. Pembicaraan ini membahas potensi investasi pengembangan mineral nikel dan kobalt milik Indonesia.
Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Minerba Muhammad Wafid menjelaskan, pertemuan dengan perwakilan perusahaan Jepang selama dua jam itu lebih mengarah pada tukar-menukar informasi. “Pembicaraannya tidak spesifik, baru pembicaraan awal,” kata Wafid di Kementerian ESDM, Senin (17/7/2023), melansir Katadata.
Perwakilan Direktorat Jenderal Minerba ESDM memaparkan cadangan nikel yang ada di Indonesia. Sementara itu, delegasi perusahaan Jepang menjabarkan ketertarikan mereka untuk memperkuat pengembangan baterai dan kendaraan listrik seiring upaya Jepang mengejar target emisi nol bersih 2060.
“Mereka menanyakan tentang nikel dan kobalt. Tadi Pak Menteri mengarahkan agar Jepang itu masuk untuk sepeda motor listrik, langsung saja yang spesifik,” ucap Wafid.
Selain nikel, kobalt sebagai mineral olahan bijih nikel berkadar rendah yang dihasilkan dari smelter hidrometalurgi High Pressure Acid Leach Leaching (HPAL) juga jadi salah satu bahan baku penting pembuatan kendaraan listrik.
Melalui smelter HPAL, nikel kadar rendah diolah menjadi mixed hydroxide precipitate (MHP) atau mixed sulphide precipitate (MSP) sebagai bahan baku prekursor dan katoda baterai kendaraan listrik.
Pertemuan kedua negara itu memang belum membahas rencana investasi pada sektor hulu hingga hilir. Namun, sebelumnya Jepang kerap menjalin relasi terkait investasi pengembangan energi baru dan terbarukan dengan Pemerintah Indonesia.
Salah satu wujud kerja sama RI-Jepang dalam sektor investasi energi bersih adalah pengembangan hidrogen hijau dan amonia hijau antara PT Pertamina Power Indonesia (Pertamina NRE) dan Tokyo Electric Power Company Holdings, Incorporated (TEPCO HD) pada Maret 2023 lalu.
Hmm, Jepang sudah melirik potensi nikel dan mineral berlimpah di Indonesia, nih. Kira-kira RI dan Jepang positif untuk saling bekerja sama investasi di sektor mineral nggak, ya?