Sampaijauh.com
No Result
View All Result
  • Terbaru
  • Perindustrian
    • Logam
    • Kreatif
    • Pariwisata
    • IKM
    • Mamin
    • Otomotif
    • Ragam Industri
  • Inspirasi Nyata
    • Tokoh Inspiratif
    • Kelompok Inspiratif
    • Produk Inspiratif
  • Hiburan
    • Agenda
    • Gaya Hidup
    • Olahraga
    • Trending
  • Sains dan Teknologi
  • Cerita Korporasi
  • Kreasi
    • Foto
    • Video
Sampaijauh.com
No Result
View All Result
Home Sains dan Teknologi

9 Jenis Logical Fallacy, Bikin Komunikasi Terdistorsi!

Komunikasi kamu dengan lawan bicara akan membingungkan, ujungnya kesal, deh!

Penulis :Debby Utomo
January 9, 2023
in Sains dan Teknologi
Waktu Baca: 4 menit
0 0
0
Jenis Logical Fallacy

ilustrasi seseorang yang sedang kebingungan ketika berkomunikasi. Sumber: pexels.com/Alex Green.

786
VIEWS
Bagikan ke Whatsapp

Sobat SJ pernah nggak, sih, debat dengan seseorang lalu jadi kesal sendiri? Atau merasa dimanipulasi lantas kemudian berpikir, “ini yang salah dia, kenapa dia yang galak, sih?”. Jika pernah mengalami hal tersebut, bisa jadi lawan bicara kamu mengalami salah satu jenis logical fallacy atau sesat pikir.

Bak kesasar di jalan salah, mungkin itulah ungkapan bagi mereka yang mengalami logical fallacy. Dilansir laman Workandmoney.com, logical fallacy adalah kesalahan menyusun logika berpikir dalam sebuah argumen. Sesat pikir bukan berarti dirinya otak nggak penuh, ya, Sob. Melainkan ada banyak tujuan mengapa seseorang menerapkannya, mulai dari propaganda, manipulasi, atau media untuk memengaruhi orang lain.

Lalu, percakapan apa saja yang masuk ke dalam jenis logical fallacy? Agar komunikasi kamu dan lawan bicara berjalan dengan baik tanpa distorsi, mari kenali jenis logical fallacy berikut ini, Sob.

1. Ad Hominem

Jenis logical fallacy yang satu ini sering muncul dalam percakapan atau debat. Lawan bicara akan cenderung menyerang pribadi seseorang ketika berdebat, yang mana nggak ada hubungannya dengan obrolan tersebut. 

Contohnya ketika kamu ngobrol tentang agama, dirinya menyerang menggunakan pengalaman pribadimu, “kamu sendiri menikah beda agama, memangnya kamu tahu apa tentang agama?” atau “kamu sendiri gemuk, kenapa nyuruh diet, sih?”

2. The Strawman Fallacy

Seseorang yang mengalami sesat pikir jenis ini sering kali mempelintir argumen orang lain untuk jadi bahan serangan baru yang keluar konteks dari obrolan, Sob. Misal kamu ngobrol A, dia malah ngomong yang lain, nih. 

Contohnya adalah, “Oh, kamu nggak suka makan sayur? Jadi kamu nggak mendukung pertanian di Indonesia, dong?”

3. Red Herring

Logical fallacy jenis ini sering muncul dengan bentuk obrolan lainnya. Ibarat kita sedang ngobrol apa, lalu dibalas dengan bahasan yang nggak masuk akal untuk mengalihkan diskusi ke hal lain.

Contoh obrolannya adalah, “Halah, kamu masih mending. Aku pernah merasakan yang lebih parah, loh!”. Wah, kaum mendang-mending, nih, ceritanya!

4. Appeal to Emotional

Obrolan jenis ini sering kali muncul dalam bentuk satu pendapat yang terkesan valid karena adanya kedudukan orang yang menyampaikan. Mentang-mentang dia pejabat atau orang yang lebih tua, ucapannya otomatis dianggap benar. 

Contoh perkataan yang masuk dalam jenis appeal to emotional adalah, “orangtua selalu benar. Kalau tidak nurut dengan mereka, kamu nggak sayang, dong?”

5. Burden of Proof

Logical Fallacy jenis ini ditandai dengan bergesernya tanggung jawab pada orang lain untuk membuktikan suatu pernyataan. Sederhananya, nih, kalau nggak ada bukti, ya, tidak valid, Sob. 

Contohnya adalah,”si A selingkuh dengan B. Nggak percaya? Coba, deh, tanya sama si C, dia jadi saksinya, kok.”

6. Bandwagon Fallacy

Tanda kalau bandwagon fallacy adalah ketika seseorang mempercayai bahwa hal tersebut banyak dilakukan oleh orang lain, maka hal tersebut benar. Jadi, kebenaran dilihat dari jumlah populasi, bukan esensi. 

Contoh, “semua orang udah nggak pakai masker, udah, lha, nggak perlu pakai masker, Sob!”

7. Argumentum ad Baculum

Argumen ini berdasarkan pengaruh kekuasaan seseorang yang berargumen untuk memaksakan sebuah kesimpulan.

Contohnya adalah keharusan menerima atau menolak sebuah argumentasi dari orang yang berkuasa karena adanya tekanan atau ancaman.

8. Argumentum ad Misericordiam

Nah, kalau jenis logical fallacy yang ini didasarkan pada belas kasihan seseorang hingga mau menerima atau membenarkan kesimpulan yang diperoleh dari argumen tersebut. Walau, kesimpulannya nggak berdasarkan fakta. 

9. Argumentum ad Populum

Terakhir, sesat pikir yang satu ini sering diartikan sebagai kekeliruan yang diterima umum. Argumentasi yang dipakai bertujuan untuk mengendalikan emosi masyarakat terhadap suatu kesimpulan. 

Umumnya cara ini dilakukan untuk menarik perhatian massa, membawa nama rakyat sebagai dasar pembuktian. Nah, argumentasi ini digunakan sebagai pelindung, bukan fakta. 

Sederet jenis logical fallacy di atas bisa Sobat SJ temui sehari-hari dalam percakapan. Baik di lingkungan kuliah, kantor, atau masyarakat di sekitar kita. Kalau sekarang sudah tahu, jangan lupa analisa obrolan kamu dan lawan bicara, ya, agar komunikasi berjalan dengan baik.

Tags: logical fallacypsikologi komunikasisains dan teknologisampaijauh

Artikel Terkait

Kegiatan donor darah PT IMIP
Berita Pilihan

PT IMIP Menggelar Donor Darah Bersama

December 1, 2023
Lima macam identitas gender dalam masyarakat Bugis tradisional (Foto: Radarmukomuko.disway.id)
Inspirasi Nyata

5 Identitas Gender dalam Masyarakat Bugis Kuno

November 17, 2023
(Ilustrasi: allianzco.id).
Berita Pilihan

Kenaikan Suhu Global Sudah Terasa Hingga Indonesia

November 15, 2023
kriteria akun google
Sains dan Teknologi

Kriteria Akun Google yang Bakal Dihapus per 1 Desember 2023

November 14, 2023
Baterai Listrik_1
Otomotif

Baterai Listrik Jadi Alternatif Energi Penggerak Otomotif

November 10, 2023
(Ilustrasi: linknet.id).
Sains dan Teknologi

Serangan Siber Kuartal III 2023 di Indonesia Alami Penurunan

November 8, 2023

TERBARU

Berita Pilihan

PT IMIP Menggelar Donor Darah Bersama

December 1, 2023
Cerita Korporasi

CSR Sinergi Berdaya Kawasan IMIP, Penanaman Bibit Mangrove

November 28, 2023
Gaya Hidup

10 Alasan Anak Muda Harus Memulai Investasi dari Sekarang

November 19, 2023
Agenda

Pekan Seni Rupa Art Jakarta 2023 Resmi Digelar, Banyak Area Menarik!

November 18, 2023
Gaya Hidup

Tren Konsep Rumah Mezzanine, Simak Untung dan Ruginya

November 18, 2023

Terpopuler

  • 8 tahapan pembuatan sepatu

    Begini 8 Tahapan Pembuatan Sepatu di Pabrik Manufaktur

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Ernest Prakasa Dirikan Rumah Produksi ‘IMAJINARI’

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • 4 Tahapan Eksplorasi Pertambangan, Hasilkan Kualitas Terbaik!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Perbedaan Istilah Sumber Daya dan Cadangan, Jangan Tertukar!

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
  • Rosmala Sari Dewi: “Si Ronggeng” yang Mendunia

    0 shares
    Share 0 Tweet 0
Facebook Twitter Youtube Instagram TikTok
Sampaijauh.com

Inspirasi Nyata Di Sekitar Kita

Jl. Kembang Kerep No.14A, RT.6/RW.2, Kembangan Sel., Kec. Kembangan, Kota Jakarta Barat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 11610

[email protected]

MENU

  • Terbaru
  • Perindustrian
  • Inspirasi Nyata
  • Hiburan
  • Sains dan Teknologi
  • Cerita Korporasi
  • Kreasi

Pages

  • Contact
  • Pedoman Media Siber
  • Sobat Sampai Jauh
  • Syarat dan Ketentuan Privasi
  • Tentang Kami
  • Tim Kami

© 2023 #inspirasinyatasekitarkita

No Result
View All Result
  • Terbaru
  • Perindustrian
    • Logam
    • Kreatif
    • Pariwisata
    • IKM
    • Mamin
    • Otomotif
    • Ragam Industri
  • Inspirasi Nyata
    • Tokoh Inspiratif
    • Kelompok Inspiratif
    • Produk Inspiratif
  • Hiburan
    • Agenda
    • Gaya Hidup
    • Olahraga
    • Trending
  • Sains dan Teknologi
  • Cerita Korporasi
  • Kreasi
    • Foto
    • Video

© 2023 #inspirasinyatasekitarkita

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Go to mobile version