Tahu nggak, sih, batubara memiliki beberapa jenis lapisan. Pada setiap lapisannya memiliki ketebalan dan kualitas berbeda-beda. Nah, jenis lapisan batubara ini baru bisa Sobat temukan melalui proses pemboran eksplorasi di lapangan.
Kalau kamu pengin tahu jenis lapisan batubara, simak penjelasannya di bawah ini, ya. Anak kuliah metalurgi wajib paham, nih.
1. Bentuk Horse Back
Bukan binatang alias kuda, bentuk lapisan horse back ini sangat terlihat dari hasil rekonstruksi beberapa lubang pemboran eksplorasi pada saat dilakukan coring secara sistematis.
Ciri-ciri dari bentuk ini adalah letak antara lapisan batubara dan lapisan batuan sedimen yang menutupinya dengan gaya melengkung ke atas akibat gaya kompresi. Tahukah kamu semakin kuat gaya kompresinya, maka peluang tingkat melengkungnya semakin besar.
Berbicara tentang ketebalannya, bila ke arah lateral lapisan ini kemungkinan akan sama atau bisa juga menjadi lebih kecil dan menipis. Hal ini terjadi akibat dari pelengkungan di lapisan tersebut. Jadi, imbasnya bisa menyebabkan lapisan batubara terlihat pecah-pecah sehingga sangat nggak bisa dipergunakan sebagai bahan bakar.
2. Bentuk Pinch
Pada dasarnya di bagian bawah lapisan batubara adalah batuan yang plastis. Misalnya, seperti batu lempung yang berada di bagian terbawah lapisan batubara. Sedangkan bentuk pinch pada lapisan batubara terletak di bagian pertengahan.
Perlu kamu ketahui, bentuk ini bukan penampakan tunggal melainkan sifatnya yang berulang-ulang. Ukurannya pun bervariasi, mulai dari beberapa meter hingga puluhan meter.
3. Bentuk Clay Vein
Lapisan satu ini memang agak berbeda daripada bentuk-bentuk sebelumnya. Mengapa demikian? Karena bentuk ini baru akan muncul apabila terjadi patahan di lapisan batubara yang di dalamnya terdapat urat lempung atau pasir.
Saat sedang aktivitas penambangan, tentunya bentukan clay vein akan ikut tertambang dan merupakan pengotor organik (mineral matter). Jadi apabila dijadikan sebagai bahan bakar, pengotor ini harus dihilangkan terlebih dahulu.
4. Bentuk Buried Hill
Sama halnya dengan dengan clay vein, buried hill baru muncul ketika lapisan batubara berada di kulminasi sehingga seolah-olah lapisan ini seperti sedang terintrusi.
Mengenai ciri-ciri bentukan intrusi adalah ukurannya terdiri dari berbagai macam dari beberapa meter hingga puluhan meter. Jika melihat data dari hasil pemboran inti, bentuk lapisan buried hill ini akan membantu dalam menentukan dimensi dari bentukan itu sendiri.
5. Bentuk Fault
Keberadaan bentuk ini biasanya terletak di daerah endapan batubara yang sebelumnya mengalami beberapa seri patahan. Jika hal itu terjadi, dampaknya bisa mempersulit perhitungan cadangan batubara.
6. Bentuk Fold
Bentukan yang satu ini ditemukan di wilayah endapan batubara yang mengalami proses tektonik hingga perlipatan. Tahukah kamu, bentuk fold ini masih ada ikatannya dengan lapisan batubara berbentuk fault.
Kelebihan dari bentuk fold ini dapat memberikan petunjuk bahwa batubara di daerah tersebut telah mengalami proses coalification yang relatif sempurna. Jadi, jangan heran apabila batubara yang ditemukan bentukan fold ini kebanyakan memiliki kualitas relatif lebih baik.
Berbagai jenis lapisan batubara tersebut baru akan Sobat temukan ketika praktik di lapangan, nih. Kalau kamu anak Teknik Metalurgi, semoga cita-cita kamu untuk ‘bertemu’ dengan batubara segera terwujud, ya! Jangan lupa dipelajari, nih, jenis-jenis lapisan batubara tadi agar ketika di lapangan tambang nggak bingung, deh.