Pertambangan menjadi salah satu sektor industri andalan yang membantu perekonomian Indonesia. Lewat ekspor dari barang mentah hingga barang jadi dan dimanfaatkan sektor industri, hasil galian tambang selalu bermanfaat. Nah, tapi Sobat tahu nggak kalau di Indonesia ada beberapa jenis bahan galian tambang, lho?
Jenis bahan galian tambang dibagi menjadi tiga golongan yaitu Bahan Galian A, Bahan Galian B dan Bahan Galian C. Masing-masing golongan berisikan komoditas tambang yang berbeda-beda, dikelompokan sesuai dengan penggunaannya.
Dahulu, penggolongan jenis bahan galian diatur dalam Undang-Undang No 11 tahun 1967 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertambangan. Namun kondisi alam dan masyarakat yang berubah semakin berjalannya waktu membuat digantikan dengan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 1980 Tentang Penggolongan Bahan-Bahan Galian.
Bahan Galian A
Disebut pula bahan galian strategis. Komoditas yang ada di golongan ini sangat penting bagi pertahanan dan keamanan negara, serta sangat potensial bagi stabilitas perekonomian negara.
Contoh bahan Balian A, antara lain minyak bumi, bitumen cair, lilin bumi, gas alam, bitumen padat, aspal, antrasit, batubara, batubara muda, uranium, radium, thorium dan bahan-bahan galian radioaktif lainnya, nikel, kobalt dan timah.
Bahan Galian B
Disebut juga bahan galian yang vital bisa menghidup hajat hidup orang banyak. Yang termasuk bahan Galian B adalah besi, mangaan, molibden, khrom, wolfram, vanadium, titan, bauksit, tembaga, timbal, seng, emas, platina, perak, air raksa, intan, arsin, antimon, bismut, yttrium, rhutenium, cerium dan logam-logam langka lainnya, berillium, korundum, zirkon, kristal kuarsa, kriolit, fluorspar, barit, yodium, brom, khlor, dan belerang.
Bahan Galian C
Terakhir ada golongan bahan Galian C. Golongan ini adalah barang-barang tambang yang tak mengandung unsur mineral golongan a dan b dan diperlukan untuk kegiatan industri. Di antaranya ada nitrat-nitrat, pospat-pospat, garam batu (halite), asbes, talk, mika, grafit, magnesit, yarosit, leusit, tawas (alum), oker.
Batu permata, batu setengah permata, pasir kuarsa, kaolin, feldspar, gips, bentonit, batu apung, tras, obsidian, perlit, tanah diatome, tanah serap (fullers earth), marmer, batu tulis, batu kapur, dolomite, kalsit, granit, andesit, basal, trakhit, tanah liat, dan pasir.