Jasmine Athifa Azzahra, salah satu mahasiswi lulusan termuda Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS). Ia termasuk dalam wisudawan termuda ke-124 yang berhasil lulus dari dari Departemen Teknik Sistem dan Industri dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3,53 di usia 19 tahun 9 bulan.
Ia mengaku sudah mulai memasuki dunia pendidikan sejak umur 3,5 tahun. Kala itu, pendidikan pertama yang ia duduki, yaitu di taman kanak-kanak (TK). Lalu, ia memasuki bangku sekolah dasar (SD) pada usia 5,5 tahun dan saat itu menjadi siswa termuda dibandingkan dengan teman-temannya.
Tidak hanya itu saja, ketika memasuki bangku Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Malang, ia juga mengambil untuk jalur akselerasi dan berhasil lulus dalam jangka waktu 2 tahun.
“Saat masuk Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Malang, saya juga mengambil program akselerasi dan lulus dalam kurun waktu dua tahun,” ujar Jasmine.
Jasmine menerangkan, ketika dirinya akan melanjutkan studinya ke perguruan tinggi, ia memilih meneruskannya ke Jurusan Teknik Sistem dan Industri, ITS melalui jalur SBMPTN. Jurusan tersebut dipilih oleh Jasmine lantaran ia tertarik untuk mempelajari sistem dan industri.
“Waktu melihat ranking tiap universitas untuk jurusan Teknik Sistem dan Industri, ITS ada di ranking atas. Saya memutuskan untuk mengambil TI di ITS,” tuturnya.
Menjadi mahasiswi termuda dibandingkan dengan teman-teman kampusnya, tentu memiliki banyak tantangan. Ia harus lebih rajin dan berusaha keras untuk bisa menyeimbangkan diri dengan lingkungannya. Tidak hanya itu, dalam bersosialisasi, ia juga di perlu bersikap lebih dewasa dan mandiri.
Selama kuliah pun Jasmine aktif di kelasnya seperti menjadi sekretaris selama 1 semester, membantu dosen di kelas untuk membuat soal latihan, asistensi tugas besar, tutor luar kelas, dan hingga menjadi Asisten Laboratorium Pemodelan Quantitatif dan Analisa Kebijakan Industri atau sering disebut juga dengan laboratorium QMIPA.
Selain itu, Jasmine juga aktif di dalam organisasi keagamaan di kampusnya. Organisasi keagamaan yang ia ikuti sama dengan latar belakang sekolahnya, seperti menjadi staf Jamaah Masjid Manarul Ilmi (JMMI) ITS dan organisasi islam di TI.
Selama proses menyelesaikan studi S1-nya, Jasmine membuat skripsi yang berjudul Optimization of LPG Distribution Route Using Variable Neighborhood Tabu Search Algorithm. Dalam hal ini, ia meneliti mengenai rute distribusi yang belum ada perencanaannya sehingga menyebabkan biaya yang dikeluarkan oleh menjadi tinggi. Ia juga yang menawarkan algoritma metaheuristik guna menyusun rute terpendek untuk distribusi tersebut.
Nantinya, keunggulan dari algoritma tersebut dapat berjalan secara relatif cepat dibandingkan dengan yang lain.
“Biaya dari rute yang dihasilkan juga jauh lebih kecil dari keadaan sekarang ketika tanpa ada perencanaan,” katanya.
Meskipun demikian, Jasmine mampu menyelesaikan studi perkuliahannya dan meraih gelar predikat wisudawan termuda. Ia mengaku motivasi terbesarnya bisa melanjutkan pendidikan hingga bangku perguruan tinggi di usia muda karena ingin membahagiakan dan membanggakan kedua orangtua.