Selain munculnya aktor dan aktris Indonesia yakni, Christine Hakim serta Yayu Unru, serial The Last of Us sukses curi perhatian penonton karena kisahnya menarik. Kalau biasanya zombie kerap diceritakan karena infeksi virus, namun dalam serial adaptasi game ini manusia terinfeksi jamur! Nah, jamur cordyceps adalah dalang dari berubahnya manusia jadi zombie di serial tersebut.
Yang paling mengejutkan, jamur cordyceps rupanya bukan tanaman fiksi, Sob. Melainkan ada di kehidupan nyata sekitar kita, lho. Dikutip Washington Post, jenis jamur ini memang benar bikin makhluk hidup jadi zombie, tapi bukan manusia namun serangga.
Malahan, jamur cordyceps berguna bagi manusia terutama untuk kesehatan. Sebelum mengetahui manfaatnya, mari kita simak fakta mengenai jamur unik ini, yuk!
Asal dan Jumlah Spesiesnya
Dikutip news.sky.com, jamur ini berasal dari Asia dan banyak ditemukan menginfeksi tubuh serangga. Ada sekitar 600 spesies jamur cordyceps, namun yang paling terkenal adalah Cordyceps sinensis.
“Ada sekitar 600 spesies di dunia,” terang Dr. Mark Ramsdale, profesor mikrobiologi molekuler di MRC Center untuk Medical Mycology.
Diketahui, spesies Cordyceps sinensis dimanfaatkan untuk pengobatan tradisional Tiongkok sekitar 5.000 tahun lalu dan diakui sebagai salah satu superfood tertua di dunia.
Menyerang Serangga, Bukan Manusia!
Kalau serial The Last of Us menjadikan jamur ini penyebab manusia jadi zombie, hal tersebut nggak berlaku di kehidupan nyata. Pasalnya, jamur ini ternyata hanya menginfeksi hewan, Sob. Beberapa hewan yang sering dijadikan inang pertumbuhan jamur ini adalah ulat dan serangga.
Bagi Cordyceps sinensis, ia berkembang dengan cara menginfeksi larva serangga menggunakan spora selama musim gugur yang kemudian bertumbuh selama musim dingin. Nah, saat musim semi datang, jamur bakal membunuh serangga dengan cara memakan nutrisi di dalam tubuh hewan secara perlahan, lalu tumbuh melalui rongga mulut si inang.
Bermanfaat bagi Kesehatan
Sekali lagi, walau di series The Last of Us jamur ini menginfeksi tubuh manusia hingga jadi zombie, nyatanya jamur ini malah bermanfaat bagi kesehatan manusia. Dilansir Webmd.com, sebagian besar cordyceps dijadikan suplemen seperti vitamin gitu, Sob. Walau begitu, jamur alami ini sulit didapat dan memiliki harga yang mahal. Beberapa nutrisi dalam jamur tersebut adalah:
- Protein
- Asam lemak
- Peptida
- Asam amino esensial
- Vitamin B1, vitamin B2, vitamin B12, vitamin E, dan vitamin K
Berkat deretan nutrisi di atas, jamur cordyceps memiliki beragam manfaat pula bagi manusia. Dirangkum berbagai sumber, berikut ini manfaat jamur tersebut:
1. Mencegah Penuaan Dini
Dilansir Healthline, jamur ini secara tradisional digunakan oleh lansia untuk mengatasi penuaan dini seperti kelelahan, lemas, dan impotensi yang berkaitan dengan seks. Dalam jurnal Pubmed, peneliti percaya kandungan antioksidan dalam jamur tersebut mampu menghambat penuaan.
Namun menurut Healthline, penelitian terkait manfaat ini butuh uji coba lebih lanjut karena selama ini hanya dilakukan pada hewan. Butuh penelitian lebih lanjut yang menguji efektivitas terhadap manusia.
2. Berpotensi Menghambat Pertumbuhan Tumor
Beberapa penelitian yang diperuntukkan hewan membuktikan kalau jamur ini bisa merangsang sistem kekebalan tubuh. Termasuk untuk mencegah tumbuhnya sel kanker seperti kanker paru, liver, melanoma, hingga limfoma.
3. Membantu Pengobatan Gangguan Pernafasan
Dalam jurnal bertajuk Cordyceps sinensis inhibits airway remodeling in rats with chronic obstructive pulmonary disease yang diterbitkan 2018, disebutkan bahwa Cordyceps sinensis telah dijadikan jamu tradisional China selama berabad-abad untuk menenangkan paru-paru dan pengobatan penyakit pernafasan.
Bagi orang dewasa, Cordyceps bermanfaat untuk meredakan gejala asma dikonsumsi alami. Namun pada anak-anak, jamur ini tidak memberikan efek apapun terhadap gejala asma.
Lantas, Apakah Jamur Ini Bisa Menginfeksi Manusia di Kemudian Hari?
Menurut ilmiah, tentu saja hal ini tidak akan terjadi, Sob. Dilansir Vox, segala sesuatu di tubuh manusia berbeda dengan serangga yang biasanya dijadikan inang oleh jamur tersebut. Mulai dari fisiologi, jaringan saraf hingga suhu tubuh. Sekalipun jamur dapat menyebabkan infeksi kecil, inang yang cocok bagi jamur untuk melakukan ‘manipulasi’ tidak ada jika dilakukan di tubuh manusia.
Benji Jones, penulis Vox yang berfokus pada biodiversity loss and climate change menjelaskan bahwa jamur Cordyceps mengembangkan strategi ‘memanipulasi’ inang serangga tertentu selama jutaan tahun lalu. Bahkan, setiap spesies jamur hanya mengetahui satu cara ‘memanipulasi’ serangga, Sob. “…menyebar dari semut ke manusia merupakan lompatan besar,” terang Benji.
Sudah dapat dipastikan, jamur Cordyceps yang ada di The Last of Us nggak bakalan bikin kita jadi zombie, ya, Sob. Tapi nggak tahu lagi kalau berpuluh-puluh tahun ke depan, jamur tersebut berevolusi jadi lebih sakti.