Kabar gembira menghampiri ibu kota Indonesia. Pasalnya, baru-baru ini Jakarta ditetapkan oleh UNESCO sebagai City of Literature atau yang disebut juga dengan Kota Sastra Dunia. Penetapan tersebut diumumkan sendiri oleh UNESCO melalui siaran resminya di unesco.org pada 8 November 2021.
Jakarta merupakan salah satu kota yang masuk ke-48 kota lainnya dari seluruh dunia yang tergabung dalam jaringan kota kreatif dunia (UNESCO’s Creative City Network). Pasalnya, pada kesempatan kali ini salah satu kota di Indonesia berhasil terpilih menjadi kota kreatif terutama dalam bidang literasi sastra.
Tentunya terpilihnya Jakarta sebagai kota sastra dunia karena berpotensi besar untuk meningkatkan pengembangan sastra dan literasi. Tidak hanya itu, Kota Jakarta juga dinilai sejarah yang panjang.
Tentu kabar gembira ini turut disampaikan melalui akun Instagram ketua Indonesia Creative Cities Network (ICCN), Fikti Satari. Dalam unggahan akun instagramnya ini, Fikri memberikan selamat kepada Jakarta karena telah terpilih menjadi Kota Sastra Dunia di 2021.
View this post on Instagram
Mengutip Kastara.id, Direktur Jenderal UNESCO Audrey Azoulay mengatakan kota-kota yang terpilih menjadi kota kreatif di dunia mewakili negaranya, termasuk Jakarta, telah berkomitmen untuk menempatkan budaya dan kreativitas di pusat pembangunan dan berbagi pengetahuan serta praktik yang baik.
Perlu diketahui sebelum Jakarta terpilih sebagai kota literatur di tahun 2021 ini, sebelumnya juga terdapat tiga kota lain berasal dari Indonesia yang lebih dahulu masuk ke dalam jaringan kota kreatif di dunia yang dipilih oleh UNESCO. Ketiga kota tersebut, yakni Pekalongan, Bandung, dan Ambon.
Awalnya, pada 2014 Pekalongan menjadi kota pertama dari Indonesia yang masuk ke jajaran kota kreatif di dunia dalam kategori kerajinan dan seni rakyat (craft and folk art). Terpilihnya Kota Pekalongan mewakili Indonesia pertama kali sebagai kota kreatif di dunia karena dinilai dari ciri khas kota tersebut. Tidak lain adalah Kota Batik.
Selanjutnya, pada 2015 kota Bandung turut bergabung dalam jaringan kota kreatif di dunia. Berbeda dari Pekalongan, untuk Bandung sendiri terpilih dalam kategori desain penataan kota.
Dan terakhir ada Kota Ambon yang juga terhimpun dalam jaringan kota kreatif di dunia dalam bidang bermusik. Hal tersebut diketahui karena hampir 90 persen masyarakat Ambon sudah aktif dalam kegiatan bermusik sejak usia dini.