Baru-baru ini dikabarkan Jakarta akan menghadirkan tempat kuliner yang menggantung di atas langit atau yang dikenal dengan Lounge in the Sky. Rencananya restoran gantung di Jakarta tersebut akan dibuka pada 2022 mendatang.
Dalam hal ini, Indonesia merupakan negara ketiga di dunia setelah Belgia dan Malaysia yang terlebih dahulu menghadirkan restoran dengan konsep Lounge in the Sky.
Menurut founder dan CEO DITS Asia Arvin Randahwa mengatakan hal ini merupakan pengalaman baru di bidang kuliner atas kerjasama antara Boca Rica Tapas Bar & Lounge dengan DITS ASIA.
Oleh karena itu, lanjutnya, ide pertama untuk membuat restoran menggantung tersebut bermula dari Belgia pada 2006 silam. Lalu dibawanya ke Indonesia setelah melalui berbagai konsep yang telah dicoba di luar negeri.
Nantinya dari restoran gantung tersebut akan memperlihatkan pemandangan indah langit ibukota Jakarta yang membentuk 360 derajat. Meskipun tempat kuliner yang satu ini masih dalam rencana, namun sudah terdapat 5.000 tamu telah mendaftar yang ingin merasakan sesasi indahnya memandangi ibukota dari ketinggian 50 meter.
Pada setiap satu sesinya, terdapat 32 kursi yang tersedia. Untuk durasinya, pengunjung bisa menikmati hidangan dengan pemandangan Ibukota Jakarta selama satu jam.
Sayangnya, tidak semua orang bisa merasakan sensasi makan di atas ketinggian langit Jakarta. Karena dalam hal ini target pasarnya untuk usia di atas 17 tahun.
Adapun terkait beberapa ketentuan yang perlu dipenuhi sebelum menikmati hidangan makanan di Lounge in the Sky, antara lain memiliki berat badan maksimal 150 kg, tinggi badan minimal 135 cm, serta tidak memiliki riwayat penyakit jantung dan darah tinggi.
Berbicara keamanan, para tamu atau pengunjung yang datang akan mengenakan sabuk pengaman. Begitu pula dengan para staf yang mendampingi juga akan dilengkapi dengan tali pengaman guna menjaga keamanan dan keselamatan mereka ketika mengudara.
Sebelum benar-benar mengudara, para petugas akan terlebih dahulu memberikan penyuluhan terhadap peraturan keselamatan untuk para pengunjung. Dan nantinya staf pendamping akan terus berkomunikasi dengan operator staf di darat.
Tentunya hal tersebut disetujui oleh TÜV SÜD, salah satu perusahaan internasional asal Jerman yang telah terverifikasi untuk keselamatan dari segala macam produk untuk melindungi manusia dari berbagai kemungkinan bahaya.
Nantinya sebuah telescopic boom crane seberat 300 ton yang berasal dari Eropa akan digunakan untuk Lounge in the Sky di Jakarta.
Rencananya, Lounge in the Sky akan dibuka setiap hari. Jika pada hari Senin-Jumat akan dibuka dengan dua sesi, sedangkan Sabtu-Minggu akan dibuka hingga tiga sesi.
Untuk harganya yang ditawarkan di Lounge in the Sky ini pun beragam. Di kelas standard akan dibanderol dengan Rp16 juta, kelas business seharga Rp2,2 juta, dan first class seharga Rp3,7 juta.
Selain itu, dengan hadirnya Lounge in the Sky ini juga akan membawa dampak yang baik bagi industri pariwisata, travel, dan kuliner Indonesia khususnya di Jakarta.