Dalam rangka meningkatkan peran strategis usaha kecil dan menengah (UKM) saat momentum Indonesia menjadi Presidensi G20 pada 2022, pemerintah akan memperkuat infrastruktur ekonomi digital.
Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Wakil Menteri Perdagangan Jerry Sambuaga melalui keterangan resmi di webinar “Momentum Peningkatan Ekspor Usaha Kecil Menengah di Keketuaan G20 Indonesia 2022” pada Kamis (6/1/2022).
“Pemerintah memperkuat infrastruktur ekonomi digital, meningkatkan pemanfaatan digitalisasi, dan penguatan enabler, seperti standar pembayaran lintas batas negara (customs and border protection) serta prinsip-prinsip pengembangan (central bank digital currency) untuk mengoptimalkan ekspor UKM,” ujar Wamendag, Jerry Sambuaga.
G20 sendiri bisa dibilang menjadi momentum bagi Indonesia untuk memiliki kembali daftar agenda prioritas dan memastikan agenda prioritas tersebut menyampaikan pesan-pesan yang mewakili negara berkembang.
Pemerintah Indonesia juga akan mengedepankan kolaborasi dengan berbagai pihak sesuai dengan tema G20 yaitu Recover Together, Recover Stronger. Dalam agenda pembuka G20 yang diadakan pada Desember 2021 lalu, pemerintah diketahui telah mendorong digitalisasi UKM, pelatihan dalam rangka peningkatan keterampilan UKM dan mendorong berbagai kebijakan pro-UMKM seperti pembiayaan ultra mikro.
Di kesempatan yang sama, Ketua Umum Kopitu, Yoyok Pitoyo berharap lokapasar di G20 dapat dirasakan secara konkret bagi pelaku UKM di Indonesia khususnya anggota Kopitu.Sementara, Sekretariat Sherpa G20 Indonesia, M Hadianto menyebut jika tantangan UKM untuk “go global” yaitu regulasi, pembiayaan, teknologi dan pemasaran.
Saat ini, UKM Indonesia di berbagai negara pun menjadi salah satu tulang punggu ekonomi untuk negara. Salah satunya adalah UKM Indonesia di Jepang. Diketahui, UKM Indonesia di jepang disebut memiliki peluang pasar yang cukup besar, ditambah lagi Jepang memiliki standar kualitas yang cukup tinggi dalam impor produk dari luar negeri.