Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) melalui PT Tekno Sains Medika bekerja sama dengan PT Bina Makmur Abadi resmi luncurkan tujuh alat kesehatan baru berbasis digital di Jakarta Convention Center, Rabu (18/10) lalu. Alat-alat kesehatan ini menggunakan komponen produk lokal.
Wakil Rektor IV ITS Bambang Pramujati mengatakan bahwa alasan ITS luncurkan produk alat kesehatan berbasis digital dikarenakan masih banyaknya barang impor pada alat kesehatan di tengah pesatnya perkembangan teknologi.
“Teknologi digital 3D printing, artificial intelligence (AI), serta augmented reality (AR) dan virtual reality (VR) dapat dimanfaatkan untuk memfasilitasi sarana kesehatan di Indonesia,” tutur Bambang dalam acara peluncuran Produk Alat Kesehatan Indonesia karya ITS di Jakarta
Lebih lanjut, pembuatan alat kesehatan berbasi teknologi ini sebagai implementasi desain digital 3D yang terintegrasi serta fabrikasi digital yang efektif pada dunia kesehatan.
“Penggunaan teknologi ini diharapkan dapat membantu mempercepat penanganan kasus medis,” jelasnya.
Adapun tujuh produk kesehatan berbasis digital yang baru diluncurkan ITS adalah AMO3D yang merupakan cetakan implan berbasis data 3D, GUO3D berupa alat penunjang kerja berbasis 3D, serta PRO3D yang berfungsi sebagai alat pelindung tubuh yang dibuat dari hasil scan 3D tubuh pasien. Ketiga alat tersebut merupakan satu-satunya produk kolaborasi inovasi dan teknologi digital pada fasilitas kesehatan di Indonesia.
Lalu ada juga produk bernama HUMA3D berupa manekin dan TSM.BONES berupa replika tulang manusia untuk sarana edukasi dan pelatihan klinis bagi calon ahli medis.
Terakhir ada RiseHand berupa alat bantu pasien amputasi jari untuk menggenggam benda dan Surgical Instrument yang merupakan alat-alat yang digunakan dalam operasi bedah, seperti gunting, pisau dan pinset.
Inventor alat kesehatan yang juga dosen ITS Djoko Kuswanto ST MBiotech mengatakan produk-produk ini telah digunakan oleh oleh beberapa rumah sakit dan perguruan tinggi di Indonesia setelah diuji coba di Rumah Sakit Universitas Airlangga (RSUA).
Lalu untuk produk kesehatan baru yang diluncurkan ITS disebut bakal dijual lebih murah dibanding produk setipe lainnya. Hal ini karena produk kesehatan telah menggunakan komponen lokal, tidak dibuat dalam jumlah besar melainkan sistem pre-order. Contohnya HUMA3D yang bakal dijual hanya di bawah Rp 50 juta, lebih murah dibanding produk serupa yang berharga ratusan juta.
“Sebisa mungkin harga jual di bawah produk impor, namun tidak mengurangi kualitas produk,” tandas Nike.