Bicara mengenai profesi motion graphic artist di Indonesia, beberapa tahun belakangan ini memang mengalami perkembangan. Karya-karya seniman motion graphic dari Indonesia pun bisa dibilang tidak kalah bagusnya dengan para seniman di luar negeri.
Salah satunya adalah Isha Hening, seniman grafis gerak dan VJ asal Jakarta yang ikut terlibat dalam kesuksesan pesta Asian Games 2018. Sebagai seniman grafis gerak, wanita lulusan Desain Komunikasi Visual (DKV) ITB ini telah membuat karya-karya yang digunakan untuk panggung, pameran, dan video musik band atau musisi ternama dari dalam dan luar negeri.
Mereka yang sering menggunakan karya Isha Hening sebagai visual panggung di antaranya Raisa, Barasuara, Iwan Fals, Nidji, RAN, Bottlesmoker, Glenn Fredly, Melly Goeslaw, Magenta Orchestra, Twilite Orchestra, KimoKal dan VJing untuk musisi lokal.
Sedangkan musisi internasional yang pernah menggunakan karya Isha Hening antara lain Justice, Kaskade, DJ Snake, Armin Van Buuren, Röyksopp, Steve Aoki, Avicii, Galantis, Shinichi Osawa dan masih banyak lagi.
Tidak hanya itu saja, karya Isha Hening juga digunakan di beberapa event dan festival internasional, seperti Asian Games 2018, Soundrenaline 2018, Djakarta Warehouse Project, We the Fest, ARTE Indonesia Arts Festival dan lain-lain.
Uniknya, karya-karya tersebut ia pelajari secara otodidak. Isha Hening memulai dunia seni gerak sejak 2006, saat itu dirinya memulai dari belajar video editing semasa kuliah.
“Jadi sudah lebih dari 10 tahun. Awalnya saat kuliah, saya sudah kerja sambilan mengedit video. Lalu, ada kebutuhan untuk materi motion graphic, saya pun coba-coba belajar. Ternyata seru!” jelas Isha Hening kepada salah satu media online.
Mengenai karya-karyanya, Isha Hening banyak memainkan gaya psychedelic yang cukup kental dengan warna-warna yang ceria dan kontras. Salah satu karyanya yang memukau yaitu saat membuat Monumen Nasional (Monas) di Jakarta terlihat berbeda
Selama kurang lebih 5 menit, Isha Hening membuat Monas membiru, dihiasi motif batik cantik yang terinspirasi dari daun argan. Saat itu, ia membuat atraksi video mapping setinggi 132 meter yang memukau mata warga Jakarta.