Irwan Cahya Kusuma, Font Maker asal Indonesia di Film Korea

Font yang ia buat sukses digunakan dalam film Space Sweepers.

Irwan Cahya Kusuma

Poster film Space Sweepers. Sumber: dok. Bidangil Pictures/Space Sweepers.

Siapa yang tak kenal dengan film Space Sweepers? Ya, film menceritakan kehidupan luar angkasa yang dibintangi oleh aktor ternama Korea Selatan seperti Song Joong Ki dan Kim Tae Ri ini sempat populer di Netflix pada 2021. Siapa sangka, di dalam kesuksesan film ini ada nama orang Indonesia, loh. Namanya Irwan Cahya Kusuma. 

Bukan sebagai pemain film atau sutradara, Irwan Cahya Kusuma berperan sebagai font maker alias pembuat font dari desain poster film tersebut. Pria asal Banyuwangi tersebut tak pernah menyangka kalau desain font buatannya bakal digunakan untuk proyek film besar dari Negeri Ginseng.

Ia memaparkan keterlibatannya bermula dari situasi awal pandemi COVID-19, tepatnya pada Maret 2020. Irwan yang sebelumnya bekerja sebagai desainer stiker untuk barang-barang otomotif sekaligus vendor jasa desain bernama Black Sheep Sticker, kala itu sedang merasa kesulitan sehingga memaksanya untuk mencari pemasukan lain guna bertahan hidup. 

“Karena pesanan menurun, saya jadi banyak waktu luang. Adik saya menyarankan untuk membuat font, kemudian diunggah ke berbagai marketplace dijual,” ujar Irwan.

Alhasil atas usulan dari adiknya, Irwan langsung berlatih dalam mendesain font. Bahkan ia rela bergabung dengan komunitas belajar bikin font (Belfont) agar bisa mengenal banyak orang sekaligus mempelajari cara menjual font di berbagai pasar, salah satunya Creative Market.  

Hingga pada April 2021, ia berhasil menciptakan font pertama yang diberi nama dengan Swipe Race. Irwan mengaku pada font desain pertamanya ini terinspirasi dari berbagai hal yang berkaitan dengan industri otomotif. 

Masih di bulan yang sama, font pertamanya Swipe Race dibeli oleh perusahaan dari Amerika Serikat. Yang bikin terkejutnya lagi, harga font yang desain oleh Irwan dibanderol seharga ratusan ribu hingga puluhan juta rupiah. Akan tetapi, perusahaan tersebut awalnya tidak menyebutkan keperluan untuk font tersebut. 

Irwan baru tahu kalau desain font-nya untuk keperluan poster film Korea Selatan pada saat waktu perilisan film tersebut. Setelah peristiwa tersebut, rupanya berdampak baik bagi dirinya, sebab semakin banyak orang yang mengenalnya dan banyak pula yang menggunakan jasanya untuk mendesain font.

Siapa sangka karya desain font yang dibuat anak bangsa bisa digunakan keperluan film internasional. Jadi jangan menyerah untuk berkarya, ya! Semoga dari kisah Irwan Cahya Kusuma bisa menginspirasimu dalam meningkatkan karya, Sob!

Exit mobile version