Kita ketahui, bahan bangunan paving block biasanya banyak terbuat dari campuran semen. Namun bagaimana jika bahan dasarnya disulap dengan menggunakan sampah? Belakangan ini seorang warga Kabupaten Bandung Barat bernama Toni Permana berhasil membuat inovasi dengan mendaur ulang sampah menjadi paving block.
Pria berusia 37 tahun ini berinisiatif mendaur ulang sampah menjadi paving block karena keresahan hatinya ketika melihat sampah yang berserakan di sekitar lingkungan rumahnya. Kejadian tersebut diceritakan terjadi dikisaran tahun 2017. Sampah-sampah yang menumpuk pun berasal dari berbagai produk kemasan seperti bungkus kopi, mie instan, dan sampo.
Berangkat dari keresahan itulah, dirinya tergerak untuk membuat sebuah inovasi baru, mulai dari mengumpulkan sampah-sampah, terutama sampah plastik, di daerah sekolah dan selokan di sekitar rumahnya.
Setelah sampah-sampah tersebut terkumpul, Toni segera mendaur ulang menjadi barang yang bernilai jual ekonomis, yaitu paving block.
Mengenai proses pembuatan batu paving block ternyata tidak membutuhkan waktu lama. Kamu hanya perlu 30 menit untuk membuat per satu buah. Menariknya batu ini dibuat dengan alat manual. Oleh karena itu dalam sehari dirinya mampu menghasilkan 15 buah batu paving block.
Jika berbicara tentang kualitasnya, batu paving block buatan Toni tidak perlu diragukan lagi. Meskipun terbuat dari bahan dasar plastik, tetapi ketahanan batu ini sama seperti yang terbuat dari semen atau pasir. Menurut Toni, justu paving block buatannya ini tahan banting, memiliki bobot yang ringan, dan cukup kuat.
Selain itu, ia juga telah memanfaatkan sumber daya manusia di desanya untuk turut bergabung dalam rumah produksinya. Hingga kini usaha paving block Toni masih berjalan dan diharapkan dapat mengatasi permasalahan sampah plastik.