Di sini ada yang suka bengong malam-malam, terus mikir “Berapa ya jarak dari Bumi ke planet-planet yang ada di luar angkasa?” Nah, menurut keterangan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA), mengungkapkan jika jarak Bumi menuju ke planet Neptunus bisa mencapai kurang lebih 12 tahun.
Waktu menuju ke planet Neptunus sendiri pernah dilakukan dalam misi Voyager 2 (mendekati objek) pada 1989. Disebut juga, pesawat luar angkasa NASA ini menjadi wahana pertama yang mengamati planet terjauh dari Matahari tersebut.
Seperti dikutip JPL (Jet Propulsion Laboratory) NASA, Voyager 2 dapat menempuh perjalanan kurang lebih 12 tahun dengan kecepatan rata-rata 19 kilometer per detik untuk mencapai Neptunus. Jarak tersebut bisa dibilang juga 30 kali lebih jauh dari Matahari daripada Bumi.
Mengenai Neptunus
Neptunus merupakan salah satu planet yang masuk ke dalam planet gas terbesar setelah Jupiter, Saturnus, dan Uranus. Planet kedelapan ini diperkirakan memiliki diameter sekitar 4 hingga 12 kali lebih besar dari Bumi.
Planet ini juga memiliki atmosfer masif yang mengandung sejumlah besar hidrogen dan helium. Menurut sejarah, Neptunus ditemukan menggunakan matematika pada 1781.
Mengenal Voyager 2
Sedangkan untuk pesawat Voyager 2 sendiri merupakan pesawat luar angkasa NASA yang bertugas mengamati Neptunus terus menerus mulai Juni–Oktober 1989. Saat ini pun, pesawat ini telah keluar dari tata surya dan menyelam di bawah bidang ekliptika dengan sudut sekitar 48 derajat dengan kecepatan sekitar 470 juta kilometer per tahun.
Sayangnya, baru-baru ini NASA dikabarkan telah putus kontak dengan Voyager 2 sejak 21 Juli 2023 yang berjarak 19,9 miliar kilometer dari Bumi. Putus kontaknya NASA dengan Voyager 2 disebabkan karena antena Voyager bergeser 2 derajat.
Communications with Voyager 2 have paused while its antenna is pointed a mere 2-degrees away from Earth. The team expects it to remain on its trajectory with a plan for the spacecraft to reset its orientation this October, enabling communication to resume. https://t.co/bJDKh6Icg5 pic.twitter.com/JhHN0Gt5a2
— NASA JPL (@NASAJPL) July 28, 2023
Akibatnya, kini Deep Space Network NASA tidak dapat mengirim pesan atau menerima pesan dari Voyager 2 yang terombang-ambing di kegelapan ruang angkasa. Meskipun demikian, para ilmuwan menyebut jika Voyager 2 diprogram untuk mengatur ulang pengarahan antena beberapa kali setiap tahun untuk bisa berkomunikasi dengan satelit di Bumi. Untuk penyetelan ulang selanjutnya, diperkirakan akan terjadi pada 15 Oktober 2023.
“Seperti mendengar ‘detak jantung’ pesawat ruang angkasa, sinyal ini menginformasi bahwa pesawat ruang angkasa tersebut masih mengudara, seperti yang diharapkan para insinyur,” tulis JPL NASA pada akun sosial medianya.